Pemerintah melaporkan data perubahan kondisi dan tingkat risiko Corona (COVID-19) sejumlah daerah, salah satunya Aceh. Pemerintah menyebut, dalam kurun waktu 8 hari, kasus Corona di Aceh yang semulanya hanya puluhan naik menjadi lebih dari 200.
“Kami ingin menyampaikan perhatian juga kepada daerah Aceh, kami lihat bahwa ada beberapa perubahan kondisi di Provinsi Aceh, dari 21 kasus menjadi 259 kasus, dari tanggal 26 Juli 2020 ke tanggal 2 Agustus 2020,” ujar juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam siarannya di akun resmi BNPB, Kamis (6/8/2020).
Wiku juga mengatakan ada 1 kabupaten di Aceh yang semulanya tidak berdampak kini menjadi berisiko rendah. Ada juga yang tadinya nihil kasus Corona kini ada kasus.
“Dari sini terlihat ada 1 kabupaten/kota yang beralih dari tidak terdampak menjadi risiko rendah. Dan ada 1 kabupaten/kota juga yang tidak ada kasus, menjadi ke risiko rendah atau ada kasus,” ucapnya.
Delapan kabupaten/kota di Aceh juga mengalami perubahan. Wiku pun meminta pemerintah daerah setempat melakukan koordinasi dengan masyarakat atau pusat.
“Berikut juga ada 8 kabupaten kota dari risiko rendah, berubah menjadi risiko sedang. Dan ada 3 kabupaten kota yang tidak terdampak menjadi risiko sedang, dan terakhir ada 1 kabupaten kota dari tidak ada kasus menjadi risiko sedang,” tuturnya.
“Mohon agar pemerintah daerah bersama-sama dengan Satgas daerah dan pusat mari kita berkoordinasi agar kondisinya bisa membaik, hal-hal yang perlu diperhatikan dan dibantu, mohon kami bisa berkoordinasi sehingga kondisinya bisa menjadi lebih baik lagi. Lebih banyak lagi berwarna hijau untuk daerah Provinsi Aceh,” sambungnya. Detik