Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan secara persentase pada Maret 2020. Penurunan sebesar 0,02 persen ini membuat Tanah Rencong tidak lagi menjadi daerah termiskin di Pulau Sumatera.
Dalam data yang dirilis BPS Aceh, persentase penduduk miskin Aceh pada Maret 2020 yaitu 14,99 persen atau turun 0,02 persen dibandingkan September 2019. Enam bulan lalu, persentase penduduk miskin yaitu 15,01 persen.
“Sedangkan dibandingkan Maret 2019 turun 0,33 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/7/2020).
Meski secara persentase menunjukkan penurunan, namun jumlah penduduk miskin di Aceh mengalami penambahan sebesar 5,1 ribu orang. Pada Maret 2020 jumlah warga miskin di Tanah Rencong sebanyak 814,91 ribu orang atau bertambah dibandingkan September 2019 yang sebesar 809,76 ribu orang.
“Bila dibandingkan Maret 2019, berkurang 4,5 ribu orang sebanyak 819,44 ribu orang,” ujar Ihsanurrijal.
Ihsanurrijal menjelaskan, penduduk miskin di pedesaan menurun 0,22 poin dari 17,68 persen menjadi 17,46 persen. Sementara di perkotaan justru mengalami peningkatan 0,37 poin dari 9,47 persen menjadi 9,84 persen.
Menurut Ihsanurrijal beberapa komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan dan pedesaan. Dia menyebut di antaranya yaitu beras, rokok, dan ikan tongkol.
“Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik,” ungkapnya.
Dalam data yang dirilis BPS Pusat, persentase penduduk miskin Aceh turun ke peringkat dua di Pulau Sumatera. Pada Maret 2020, provinsi termiskin di Sumatera yaitu Bengkulu dengan persentasenya 15,03 persen.
“Kemiskinan di Aceh dari Maret 2014 yaitu 18,05 persen menunjukkan angka relatif turun menjadi 14,99 persen,” beber Ihsanurrijal. Detik