Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan proses registrasi bagi 99 migran Rohingya di Aceh sudah hampir selesai.
Menurut Retno ada sebanyak 25 anak-anak yang tidak memiliki keluarga.
“Proses registrasi untuk migrain Rohingya sedang dan terus berjalan. Hingga tanggal 10 juli 2020, UNHCR telah meregistrasi 90 migran dan Insyaallah sisanya 9 lainnya akan diselesaikan proses registrasinya besok yaitu sabtu 11 Juli 2020,” kata Retno dalam telekonferensi pada Jumat (10/7/2020).
Dari total pengungsi yang ada, Retno mengungkapkan ada total 25 anak-anak yang tidak memiliki keluarga.
“Dari proses identifikasi yang dilakukan terdapat 25 anak-anak tanpa keluarga atau disebut anak tersebut unaccompanied children,” ucap Retno.
Menurut Retno, sebanyak 13 anak tersebut telah mendapatkan pendamping atau wali. Sedangkan 12 anak lainnya telah memiliki pendamping yang berasal dari keluarga jauh.
“Nah dari 25 anak tersebut 13 anak-anak tanpa keluarga atau kerabat telah mendapat pendamping atau wali sementara dari kalangan migran. Nah sementara itu 12 lainnya telah didampingi olah keluarga tidak langsung seperti paman bibi dan sebagainya yang juga ada di dalam rombongan tersebut,” sambung Retno.
Selain itu, Retno mengungkapkan para migran tersebut akan dipindahkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe, Aceh, sore ini. Awalnya, menurut Retno, mirgan Rohingya itu berada di kantor imigrasi Lhokseumawe. Retno menegaskan pemindahan tersebut tetap akan menerapkan protokol kesehatan
“Nah berdasarkan informasi terakhir yang kami peroleh sampai pagi hari ini dari lapangan, kami memperoleh informasi bahwa pemindahan migran Rohingya dari kantor lama imigrasi Lhokseumawe ke BLK Lhokseumawe akan dilakukan, menurut rencana dan menurut informasi yang kami peroleh pagi hari ini, pemindahan akan dilakukan pada sore hari ini Jumat 10 Juli 2020,” tutur Retno.
“Proses pemindahan ini akan terus memperhatikan protokol kesehatan covid-19 termasuk pemberian paket hygiene kits setelah proses pemindahan dilakukan. Kita juga terus memberikan perhatian terhadap kebutuhan logistik dan kesehatan para migran termasuk adanya tenaga medis yang akan standby di tempat penampungan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyelamatkan puluhan pengungsi etnis Rohingya yang memasuki perairan Aceh Utara. Para pengungsi itu saat ini ditampung di eks Kantor Imigrasi Lhoksemauwe.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jumat (26/6/2020), 99 orang pengungsi Rohingya diselamatkan di perairan Aceh Utara pada Rabu (24/6).
Kemlu menyatakan keputusan itu atas dasar kemanusiaan karena kondisi para pengungsi memprihatinkan dan membahayakan jiwa mereka.
“Para pengungsi saat ini ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhoksemauwe, Aceh. Fokus utama sekarang adalah pemenuhan kebutuhan dasar, pemberian penampungan sementara, dan pelayanan kesehatan. Hal-hal tersebut dilakukan dengan memastikan berlakunya protokol kesehatan gunamencegah penularan virus COVID-19 di kalangan migran etnis Rohingya,” demikian keterangan dari situs resmi Kemlu. detik