Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, instruksikan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) supaya dapat memotivasi seluruh Aparatur Sipil Negara di bawah instansinya untuk melakukan donor darah agar kebutuhan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh.
Hal itu disampaikan Sekda dalam rapat bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait panduan dan jadwal donor darah ASN tahap 2, di Aula Percepatan dan Pengendalian Kegiatan (P2K) Setda Aceh, Jum’at, 26/6/2020.
“Donor darah tidak akan menghabiskan darah dan tidak akan menjadi masalah bagi tubuh kita,” kata Taqwallah.
Taqwallah menjelaskan, banyak sekali manfaat dan kelebihan dari donor darah. Bahkan mendonorkan darah secara rutin (2 bulan sekali) akan menyehatkan jantung dan dapat mendeteksi dini penyakit melalui darah.
Ia mengatakan, setetes darah adalah berkah bagi orang yang membutuhkan, seperti penderita talasemia yang sangat membutuhkan untuk transfusi darah yang lazimnya dilakukan 2 atau 4 minggu sekali, ibu melahirkan, kecelakaan, dan untuk operasi besar.
“Banyak ibu melahirkan yang meninggal akibat kekurangan darah, kecelakaan yang mendadak butuh darah cepat sulit di tangani kalau kurang darah, oleh karenanya darah adalah aspek penting untuk kehidupan orang yang membutuhkan,” ujar Taqwallah.
Untuk itu, kata Taqwallah, mulai saat ini setiap SKPA akan mendapatkan jadwal donor darah setiap bulan secara bergilir di masing-masing instansinya. Ia berharap, semua ASN maupun tenang kontrak di bawah naungan Pemerintah Aceh dapat berkontribusi dengan baik dalam gerakan donor tersebut.
Sekda mengatakan, gerakan donor darah tersebut tidak hanya akan di ikuti oleh ASN di provinsi saja, namun ASN yang bertugas di kabupaten/kota dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) juga akan ikut serta untuk mendonorkan darahnya ke PMI.
“Ini adalah gerakan yang mulia, sama halnya dengan kita menyerukan shalat kepada orang,” katanya.
Taqwa melanjutkan, jika ada ASN yang melewatkan jadwal donor di instansinya, bisa langsung mendatangi kantor PMI Kota Banda Aceh yang selalu buka pelayanan selama 24 jam.
Ia mengungkapkan, gerakan donor darah tersebut akan mengagetkan 30 persen dari 47 ribu jumlah ASN di Aceh.
“10 persen saja sudah banyak apa lagi 30 persen. Saya harap dengan gerakan donor darah ASN ini dapat mengatasi masalah krisis darah di Banda Aceh,” tutup Sekda.