Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan siap berpartisipasi jika nantinya pemerintah Arab Saudi memberikan izin kuota haji secara khusus untuk masyarakat Aceh, meski pemerintah sudah membatalkan keberangkatan Jamaah haji pada 2020, akibat pandemi Covid-19.
“Aceh memiliki kekhususan tersendiri seperti disebutkan dalam UU Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh dan UU Nomor 44/1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan di Arab Saudi tepatnya di Mekkah, Provinsi Aceh memiliki Baitul Asyi, yang merupakan wakaf yang diberikan Habib Abdurrahman bin Alwi atau yang lebih dikenal sebagai Habib Bugak Asyi khusus untuk jamaah haji asal Aceh.
“Kita berharap kuota bagi masyarakat Aceh agar jamaah haji asal Aceh tetap bisa diberangkatkan tahun ini. Insya Allah jika ada izin pembukaan haji dan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi, kita akan langsung berpartisipasi,” katanya.
Ia juga menginginkan agar persentase kuota jamaah haji asal Aceh bisa lebih besar pada tahun ini, karena selama ini kuota haji Aceh diperkirakan satu persen plus dari jumlah penduduk.
“Mudah-mudahan lima ribu plus, sama seperti tahun lalu. Kita mendapat plus ini khusus Provinsi Aceh,” katanya. Antara