Covid-19 adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Covid-19 ini bermula ditemukan di kota Cina sejak akhri Desember 2019, virus corona ini sangat terlalu cepat penularannya sehingga banyak orang yang terjangkit dengan virus ini dalam waktu yang sangat singkat. Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui bersentuhan dengan seseorang yang positif corona. Gejala yang terlihat terhadap seseorang yang positif covid-19 yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek. The Center for Disease Control and Prevention (CDC).
Adanya himbauan dari pemerintah untuk berdiam diri dirumah (di rumah saja) agar dapat mencegah penyebaran covid-19, dan selalu menjaga jarak antara sesama manusia. Walaupun tidak saling bersentuhan kita bisa melakukan sosialisasi melalui alat-alat komunikasi sekarang, salah satunya dengan menggunakan Handphone, tetapi sebagian orang malah keasyikan menggunakan alat komunikasi tersebut sehingga mereka lalai dan melupakan kewajiban sebagai umat muslim yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Dengan beribadah kepada Allah kita bisa meminta pertolongan dan selalu berdoa agar musibah yang sekarang sedang menimpa dunia semoga secepatnya berakhir dan kembali seperti semula. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Faatihah ayat 5:
Artinya : “Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan”
Dari firman diatas dapat kita ketahui bahwa ibadah merupakan salah satu cara untuk kita memohon pertolongan kepada Allah, karena Allah-lah yang menciptakan covid-19 (corona) dan Dia pulalah tempat kita memohon pertolongan, tetapi malah sebaliknya orang-orang justru enggan untuk beribadah dan berdoa kepada Allah meminta pertolongan, mereka menjadikan covid-19 ini sebagai alasan untuk menjauhi masjid / mengosongkan masjid sehingga sangat membuat Allah murka akan tindakan tersebut.
Ustadz Abdul Somad mengemukakan Ramadhan kali ini tidak seperti biasa. Namun jangan pernah mengeluh karena mengalami masa seperti ini “Beribadah pada saat banyaknya musibah sama seperti orang yang berhijrah kepada Nabi Muhammad” Ujar Ustadz Abdul somad dilansir Tv One, Minggu 19 April 2020.
Ustadz yang dikenal dengan sapaan UAS ini mengatakan dibulan Ramadhan tetap menjalankan ibadah tarawih, witir. Tadarus Al-qur’an. “ jangan pernah merasa bersedih, bersusah hati, tetap tarawih, witir, dan tadarus Al-Qur’an.” Ujarnya.
Dari penjelasan Ustadz Abdul Somad tersebut kita diajak supaya tetap beribadah dan selalu taat kepada Allah, dan jangan terlalu memperkeruh keadaan yang sedang menimpa dunia ini
Walaupun Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun lalu, jangan pernah merasa bersedih, galau akibat covid-19 yang membuat kita tidak bisa kemana-mana, imun tubuh turun akibat kecemasan yang berlebihan sehingga memudahkan datangnya penyakit.
Dibalik pandemi ini ada hikmah yang didapatkan oleh sebagian keluarga yang dulunya terpisah oleh jarak dan waktu sehingga pada Ramadhan tahun ini banyak yang bisa berkumpul dengan keluarganya, bahkan menghabiskan waktu luang ini untuk berkumpul dengan saudara-saudara yang dulunya terpisah.
Seharusnya kita bisa berfikir positif lagi bahwa banyak hal yang masih dapat kita lakukan dirumah, apalagi menyangkut beribadah. Seperti membaca Al-Qur’an, muraja’ah hafalan, membuat karya-karya tulis yang bisa bermanfaat kepada orang banyak, dan kita juga bisa melakukan hal yang bermanfaat lainnya melalui media sosial seperti Handphone, kita bisa memanfaatkannya dengan cara berdakwah melalui media tersebut, dan memberikan motivasi-motivasi kepada si pembaca atau si pendengar.
Jadi janganlah kita jadikan Covid-19 ini sebagai penghalang ibadah kita kepada Allah, jadikanlah pandemi ini sebagai ladang kita untuk terus meningkatkan ibadah dan ketaqwaan kita terhadap Allah supaya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penulis : Jus Aida/Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh