Bulan ramadhan merupakan salah satu bulan yang penuh berkah dimana keberkahannya tidak hanya sebatas pada urusan akhirat tetapi juga pada urusan dunia.
Bulan ramadhan dapat dijadikan kesempatan terbaik untuk kembali pada gaya hidup yang sehat contohnya mengatur pola makan. Namun pada kondisi saat ini dengan adanya wabah covid-19 kita tidak hanya harus mengatur pola makan tetapi juga mempertahankan gaya hidup agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk covid-19.
Covid-19 memang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi umat manusia saat ini. Virus ini tidak pandang bulu dalam menyerang mangsanya, bahkan saat ini semakin banyak laporan pasien covid-19 yang tidak mengalami gejala flu sama sekali, hal ini membuat semakin sulit untuk mengetahui siapa saja yang telah terinfeksi covid-19.
Mengerikan memang kata yang tepat untuk mendeskripsikan virus yang satu ini, tidak mengenal umur, tidak mengenal negara maju maupun berkembang, tidak mengenal kelas sosial, siapa saja dapat terinfeksi dan menginfeksi orang-orang disekelilinganya. Entah misi apa yang tengah dibawa oleh virus ini, sampai saat ini masih menjadi kontroversi yang selalu saja menimbulkan konspirasi.
Covid-19 telah meninggalkan keresahan dan ketakutan pada seluruh masyarakat didunia, banyak orang yang dirugikan terutama orang-orang berpenghasilan rendah, seluruh aktifitas manusia kini berubah secara drastis, semua dilakukan secara daring. Pemerintah dengan gencar menghimbau masyarakat untuk tetap berada dirumah, melarang segala aktifitas yang bersifat perkumpulan, baik kegiatan kerja, sekolah maupun ibadah. Padahal seluruh umat islam didunia tengah bersiap menyambut kedatangan bulan suci ramadahan.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya bulan suci ramadhan di tahun 2020 ini agak sedikit berbeda, biasanya orang-orang menyambut bulan suci ini dengan suka cita namun kini sebaliknya. Bagaimana tidak, saat ini guna menghentikan rantai penyebaran covid-19 banyak tempat-tempat ibadah yang ditutup, masyarakat dianjurkan untuk melakukan salat tarawih dirumah, mudik kekampung halaman juga telah dilarang, tidak ada penjual-penjual takjil yang biasanya menjajakan dagangannya dipinggir jalan, padahal kegiatan berburu takjil dan berbuka bersama dengan teman-teman adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu.
Kemunculan Covid-19 tentunya merupakan salah satu kehendak dari Allah SWT. Namun, dibalik cobaan ini pastilah ada hikmah yang dapat kita petik, ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan salah satu bukti bahwa Allah mencitai makhluknya, seperti sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaann-Nya”
Sehingga jelas bahwa Allah SWT memberikan ujian kepada makhluknya karena mereka sanggup menjalaninya, semakin besar ujian yang Allah berikan semakin besar pula bukti bahwa Allah SWT begitu mencintai makhluk-makhluknya.
Ramadhan kali ini dapat kita jadikan sebagai salah satu momen yang tepat untuk mengintropeksi diri. Sudah cukup bagi kita untuk saling menyalahkan satu sama lain dan menghakimi orang-orang yang terinfeksi karena takut ikut terpapar. Segala sesuatu memiliki sisi baiknya masing-masing, hendaknya kita tidak hanya melihat dari sisi buruknya melainkan juga melihat dari sisi baiknya.
Banyak pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari musibah ini yaitu: orang menjadi lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat, membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang dimasak dari rumah dan mengurangi membeli makanan siap saji, menyadarkan kita bahwa setiap manusia itu lemah dan tidak ada yang perlu di sombongkan, semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, dengan adanya gerakan social distancing dan #DiRumahAja memberikan kita banyak waktu bersama keluarga, saling membantu satu sama lain, menyadarkan semua orang menjaga kesehatan itu penting, lebih memahami bagaimana perasaan makhluk lain yang tidak bisa merasakan kebebasan di alam dan yang paling terpenting adalah bumi bisa beristirahat dan mampu menyegarkan diri lebih cepat.
Covid-19 masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, tetapi dengan ikhtiar dan doa yang terus kita panjatkan kepada Allah SWT musibah ini pastilah akan segera berakhir. Karena tidak ada hal yang abadi dimuka bumi ini, begitu juga dengan musibah covid-19.
Jemputlah kembali keberkahan ramadhan jangan biarkan ramadhan pergi begitu saja. Jangan jadikan covid-19 sebagai penghalang kita untuk berbuat kebaikan dan memperoleh keberkahan. Justru kondisi saat inilah yang seharusnya dijadikan kesempatan bagi orang-orang yang berkecukupan untuk saling membantu orang-orang miskin, Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 186 yang artinya :“Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu”.
Jadikanlah bulan ramadhan ini ladang pahala untuk kita, semoga saja melalui pandemi covid-19 ini membuat kita lebih paham akan pentingnya menjaga diri dan menjaga orang lain. Meskipun ramadhan kali ini terasa berbeda karena adanya covid-19. Yakinlah banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya sehingga kita bisa memaknai hidup dengan lebih baik lagi.
(Penulis : Khairunnisa Fitri, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh)