Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Hasto Wardoyo mengharapkan pada masa pandemi COVID-19 pelayanan KB tetap berjalan dengan memperhatikan protokol-protokol pencegahan penyebaran virus corona.
Untuk itu, Hasto meminta jajarannya di provinsi dan Kabupaten/kota melakukan KIE kepada masyarakat khususnya peserta KB, mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi alternatif, serta mengurangi kontak langsung antara petugas dan masyarakat.
“Di Masa Pandemi COVID-19 ini, agar supaya tidak terjadi DO, saya berharap pelayanan KB tetap berjalan dengan memperhatian protokol-protokol penyeberan virus corona,” Kata Hasto dalam pertemuan nasional peningkatan kesertaan ber-kb tahun 2020 secara virtual dengan BKKBN perwakilan Aceh Selasa (14/04) pagi.
“Kontrasepsi alternatif, misalnya menggunakan kontrasepsi pil atau kondom sesuai prosedur standar masing-masing RS perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kontak langsung antara pertugas dan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu dalam pertemuan virtual tersebut juga disampaikan target capaian BKKBN sebagai mana yang telah tertuang dalam arah dan kebijakan pemerintah saat ini, yaitu agar setiap Kementerian dan Lembaga turut serta dalam mensukseskan visi dan misi pemerintah RI tahun 2020-2024.
Ia mengingatkan target yang harus dicapai BKKBN dalam Renstra 2020 – 2024 antara lain, Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) sebesar (2,26%) dan ditargetkan menjadi (2,1%) pada tahun 2024, Persentase pemakaian kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR) sebesar (61,78%) dan ditargetkan menjadi (63,41%) pada tahun 2024, Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) sebesar (8,6%) dan ditargetkan menjadi (7,4%) pada tahun 2024, Angka kelahiran pada usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun) dengan target sebesar (25 per-1000 kelahiran), ditargetkan menjadi (18 per-1000 kelahiran) pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Keluarga sebesar (50,03%) serta ditargetkan menjadi (54,03%) pada tahun 2024 serta Median Usia Kawin Pertama perempuan (MUKP) 21,9%; dan menjadi 22,1% pada tahun 2024.
Secara umum pencapaian Program Bangga Kencana sampai dengan tahun 2019 masih belum memenuhi target. Masih banyak yang harus dilakukan percepatan untuk mencapai targetprogram dan kegiatan prioritas.
Khusus di Kedeputian KB dan KR diantaranya melalui Percepatan Quickwins pada lima Program Kerja Utama BKKBN Tahun 2020. Penguatan Rantai Pasok Alat dan Obat Kontrasepsi, Penyediaan alat dan Obat Kontrasepsi, Pengembangan Pelayanan KB Rumah Sakit (PKBRS), Pengembangan KBPasca Persalinan dan Program Kesehatan Reproduksi;, Peningkatan Kesertaan KB di Wilayah Khusus termasuk daerah Bencana dan Perbatasan, Pelayanan KB Bergerak dan Bakti Sosial, Peningkatan Kesertaan KB Pria; pelaksanaan sertifikasi kompetensi CTU IUD/Implan melalui website MONIKA.
Usai mengikuti rapat virtual dengan kepala BKKBN, dalam kesempatan ini juga Perwakilan BKKBN Aceh juga memberikan APD berupa bantuan masker dan Handcon kepada Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Prov.Aceh.
Penyerahan bantuan masker ini langsung diserahkan secara simboli oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri. M.Pd. yang turut disaksikan oleh seluruh jajaran Perwakilan BKKBN Aceh.