Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, menyebutkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh menjadi 1.342 orang dari jumlah sebelumnya 1.323 orang.
Penambahan ODP Aceh sebanyak 19 orang berdasarkan laporan Posko Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
SAG menguraikan, dari 1.342 ODP tersebut, sebanyak 547 ODP dalam proses pemantauan, dan sisanya yaitu 795 ODP telah selesai melewati masa pemantauan.
SAG mengimbau agar setiap ODP dalam pemantauan wajib disiplin menjalani prosedur isolasi mandiri, hingga masa pemantauan berakhir.
SAG menjelaskan tentang fenomena bertambahnya ODP setiap hari di Aceh. Ia mengatakan, salah satu faktornya wilayah transmisi lokal yang kian meluas, seperti tampak pada laman infeksi emerging kementerian kesehatan. Ada 180 negara terjangkit transmisi lokal, dan di Indonesia sudah ada sekitar 13 wilayah transmisi lokal Covid-19.
“Setiap orang yang memiliki riwayat tinggal atau datang ke daerah-daerah tersebut, baik luar maupun dalam negeri dalam 14 hari terakhir, dan menunjukkan gejala demam atau pernah demam, atau ganguan sistem pernafasan seperti pilek atau batuk, statusnya menjadi ODP,” jelas SAG.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Aceh itu, masyarakat tidak perlu panik bila mengetahui ada ODP di desanya, tapi perlu waspada dengan menjaga jarak, mendorongnya untuk segera ke Puskesmas terdekat, dan mendukung isolasi mandiri yang mesti dijalani selama 14 hari.
Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah 60 orang, bertambah 1 orang dari sehari sebelumnya. Lima orang di antara mereka masih dalam perawatan, sementara 53 orang sudah sembuh dan pulang ke kediaman masing-masing.
Sedangkan jumlah Positif Covid-19 di Aceh tidak ada penambahan, tetap 5 orang, yakni 3 orang sudah sehat, 1 orang masih dalam perawatan Tim Medis RSUZA Banda Aceh, dan satu orang telah meninggal dunia.