Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh, Farid Nyak Umar bersama Wakil Ketua I, Usman dan Komisi IV DPRK Banda Aceh melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh, Selasa (07/04/2020).
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh, Fuziati, S.p.Rad.
Dalam kunjungan itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengatakan, tujuan kunjungannya untuk meninjau Rumah Sakit Meuraxa dalam menangani pasien Covid-19. Kemudian, Farid bersama Anggota DPRK lainnya juga meninjau kesiapan gedung di komplek rumah sakit atau tempat penanganan pasien Covid-19 yang sedang dalam proses pengerjaan yang akan ditargetkan akan selesai sepekan kedepan. Sementara 24 kamar sudah disediakan untuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) dengan keluhan kesehatan di gedung tersebut.
“Kita harap, pengerjaannya dipacu dan dikontrol dengan ketat, karena memang kondisinya sangat darurat,” kata Farid didampingi Wakil Ketua I, Usman.
Selain itu, Farid juga menjelaskan, meskipun Rumah Sakit Meuraxa ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Banda Aceh, namun hanya menangani pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan gejala, artinya tidak menangani pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau positif Corona dikarenakan fasilitas yang terbatas.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada jajaran manajemen Rumah Sakit Meuraxa, mengawal fasilitas rumah sakitnya untuk menangani pasien Covid-19 dan juga memastikan kesiapan tenaga medis dan paramedis, yang paling penting APD mereka harus memenuhi standar dan tersedianya tempat pengin khusus untuk tenaga medis, sehingga mereka merasa aman, nyaman dan fokus melayani pasien tanpa terganggu dengan kegiatan lain,” ujar Farid.
Usai memantau kesiapan fasilitas gedung, Anggota DPRK juga memantau pelayanan kesehatan dalam penanganan Covid-19 yang ada di rumah sakit tersebut, seperti penggunaan masker untuk petugas medis, penerapan physical distancing di poliklinik dan apotek.
Setelah meninjau dan memantau gedung fasilitas pelayanan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, Pimpinan DPRK dan Anggota Komisi IV juga meninjau kesiapan Puskesmas Lampulo untuk penanganan Pasien Covid-19. Tiba disana, tim langsung disambut kepala Puskesmas Lampulo Hayatun Rahmi.
Pantauan Tim DPRK, Puskesmas tampak sepi, hanya ada beberapa petugas medis yang sedang bekerja. Karena sejak masa darurat Covid-19 terjadi penurunan pasien hingga 60 persen.
“Kita harus pastikan kebutuhan para tenaga medis seperti APD tersedia dengan cukup, sehingga puskesmas bisa maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wakil Ketua I, Usman didampingi Komisi IV DPRK beserta jajarannya. ADV