Pelaksana Tugas Gubernur Aceh menegaskan, bahwa persiapan Pemerintah Aceh dalam upaya penanganan dan menghambat penyebaran Corona Virus Diseas (Covid-19) jauh lebih tinggi dari tren kasus yang terjadi. Oleh karena itu, Nova mengimbau agar masyarakat tidak panik namun tetap selalu waspada.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Pt Gubernur, usai meresmikan pengoperasian Ruang Outbreak Pinere (Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Zainoel Abidin. Ruang ini akan dijadikan sebagai tempat isolasi bagi pasien, Selasa (31/3/2020).
“Hari ini kita meresmikan pengoperasian 12 Ruang Outbreak Pinere. Insya Allah, hingga 2 minggu ke depan, kita akan memiliki total 48 ruang isolasi. Sejauh ini, kesiapan kita jauh lebih tinggi dari tren kasus yang terjadi di Aceh. Jadi, kami imbau masyarakat tetap tenang, tidak panik namun tetap waspada,” imbau Nova.
Plt Gubernur menambahkan, untuk penanganan intensif, selama ini sudah mempersiapkan 6 ruang RICU. Sedangkan Ruang Pinere ini bukan untuk penanganan itensif atau levelnya berada di bawah RICU. Namun dipastikan keamanan dan kenyamanan para pasien dan tim medis yang menangani tetap menjadi fokus utama.
Plt Gubernur Aceh juga menegaskan, bahwa Pemerintah Aceh telah membersiapkan Biaya Tak Terduga sebesar Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Aceh. Jika tidak mencukupi, Nova menegaskan masih ada anggaran dari koridor lain yang bisa digunakan.
“Kita memiliki BTT sebesar kurang lebih Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 ini. Kemarin, berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan, saya sudah mencairkan sebesar Rp30 miliar. Nantinya, jika dana BTT tidak memadai, maka sesuai Inpres RI nomor 4 tahun 2020, Presiden telah memerintahkan untuk melakukan refocusing dan realokasi anggaran,” kata Nova.
Nova juga mengakui Pemerintah Aceh bersama DPRA juga sudah bersepakat untuk menghentikan proyek fisik Dana Alokasi Khusus, sesuai surat Menteri Keuangan. Meski demikian, Plt Gubernur kembali menegaskan, bahwa Pemerintah tetap harus memperhatikan payung hukum, mana yang harus dihentikan dan mana yang boleh lanjut. Untuk itu, Nova menegaskan, bahwa Pemerintah Aceh akan terus menjalin komunikasi dengan DPRA.