Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh menyatakan akan mengusulkan kuota impor gula pasir ke Kementerian Perdagangan RI yang nantinya akan dilakukan oleh pengusaha provinsi setempat.
“Saya akan laporkan kondisi terkini terkait permasalahan persediaan stok gula pasir di pasaran ke Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang nantinya akan mengirimkan surat permintaan kuota impor gula pasir untuk Aceh,” kata Plt Kadisperindag Aceh, Muslem Yacob di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan kebutuhan gula pasir setiap bulannya di daerah setempat sebanyak 4 ribu ton, namun saat ini persediaannya menipis sehingga perlu adanya penambahan pasokan.
Menurut dia stok yang ada saat ini tersebar di masing-masing pedagang besar khususnya dan dalam waktu dekat juga akan masuk delapan kontainer gula yang dibeli oleh pengusaha asal Aceh.
Ia mengatakan selain stok dari pedagang besar, juga akan ada pasokan dari Bulog Aceh yang merupakan gula pasir kuota impor yang diberikan Pemerintah untuk perusahaan tersebut.
“Kita akan terus berupaya agar persediaan gula pasir di Aceh tersedia dengan cukup sehingga harga di pasaran dapat normal kembali,” katanya.
Ia mengatakan pengusaha asal provinsi ujung paling barat Indonesia itu siap untuk menindaklanjuti kuota impor gula pasir yang akan diajukan oleh Pemerintah Aceh.
“Insya Allah pengusaha Aceh siap untuk melaksanakan impor gula pasir guna memenuhi permintaan masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan lebaran Idul Fitri,” katanya.
Ia menambahkan dirinya juga akan membangun komunikasi dengan semua pihak jika ada kendala dalam pengiriman pasokan dari gula pasir dari Sumatera Utara.
Terkait harga gula pasir yang telah mencapai Rp20 ribu per kilogram di tingkat eceran dirinya juga akan terus memantau persediaan dan juga pasokan gula yang dijatahkan untuk provinsi tersebut sehingga harganya dapat kembali turun. Antara