Penyelenggaraan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2020 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) mengusung tema Aceh.
Sebagian lokasi pameran Inacraft, yakni gerbang utama, foto booth dan paviliun akan ditampilkan dengan desain rumoh Aceh.
Keindahan, potensi budaya, seni, dan produk kerajinan bernuansa Aceh akan ditampilkan paling dominan di sebagian lokasi ajang tersebut. Pameran produk kerajinan yang diikuti oleh seluruh provinsi itu akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Kami dari Jakarta sangat senang, bahwa persiapan Aceh sudah sangat rapi dan kami menyambut baik persiapannya,” kata Sekjen Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Baby Jurmawati Djuri, dalam rapat persiapan Inacraft ke 22 tahun 2020, di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Senin, (9/3).
Baby menuturkan, rapat tersebut bertujuan untuk mendiskusikan hal teknis yang telah dipersiapkan dan dirancang oleh pihaknya dan konsultan acara, Mediatama Binakreasi. Pihaknya siap menerima masukan dan saran dari tim Aceh untuk menyempurnakan acara tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Plt Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati, meminta Dinas terkait di bawah Pemerintah Aceh untuk lebih fokus dan serius mempersiapkan sejumlah keperluan menjelang Inacraft, pada 15-19 April 2020 mendatang.
Dyah mengatakan, dipilihnya Aceh sebagai ikon Inacraft pada tahun ini merupakan momentum untuk memperkenalkan Aceh, baik dari sisi produk kerajinan, pariwisata, kuliner maupun seni dan budaya.
“Kesempatan menjadi ikon itu sangat langka, ada puluhan provinsi lainnya yang menunggu. Jadi momen ini harus benar-benar dimanfaatkan,” kata istri Plt Gubernur Aceh itu.
Dyah mengatakan, Dekranasda Aceh telah mempersiapkan produk kerajinan yang akan ditampilkan nanti. Produk kerajinan itu berasal dari berbagai kabupaten kota di Aceh dengan bentuk dan tampilan budaya nya masing-masing.