Wakil Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan Aceh berpotensi sebagai kiblat fashion Islami di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Dyah saat menghadiri Teaser Road Show to Islamic Fashion Festival (IFF) 2020 di Hotel Hermes, Banda Aceh, Sabtu (7/3).
Dyah memuji berbagai corak pakaian islami hasil karya desiner Aceh yang ditampilkan pada acara tersebut.
Menurutnya, para desiner Aceh telah mampu menghadirkan nilai-nilai budaya dalam beragam kerajinan Aceh, baik melalui tenun, bordir dan kasab Aceh yang penuh pesona.
“Seperti saat ini, Alhamdulillah, kita bisa melihat bahwa sudah mulai lahir designer-designer Aceh yang dengan kreasi dan inovasinya mampu menghadirkan karya-karya fashion Islami, dan bahkan telah ditampilkan di kancah nasional maupun internasional,” kata Dyah.
Lebih lanjut, Dyah menjelaskan, secara budaya motif-motif Aceh akan sangat menarik untuk dijadikan inspirasi fashion apabila dikemas sesuai dengan selera masyarakat luas. Untuk itu dia berharap agar para desiner tidak ragu memasukkan unsur Aceh dalam karya-karya mereka.
“Semoga melalui industri fashion, kiita mampumempromosikan nilai-nilai budaya Aceh dan juga mensyiarkan Islam ke masyarakat luas.”
Sementara itu, kebangkitan industri fashion, lanjut Dyah, juga akan membawa pengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah. Karenanya ia berharap seiring berkembangnya industri fashion ini, dapat pula menurunkan angka pengangguran regional.
“Saya percaya, bahwa industri fashion merupakan salah satu industri yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas,” ujar Dyah.
Agenda Teaser Show ini, merupakan ajang mempromosikan acara Islamic Fashion Festival tahun 2020 yang akan berlangsung April mendatang.
Acara ini juga menjadi pertemuan penting antar instansi dan praktisi terkait dengan industri fashion dalam menyambut IFF 2020 nanti.
Dyah berharap IFF akan menjadi salah satu ajang untuk memperluas pasar industri fashion brand lokal agar semakin dikenal oleh masyarakat.