Wabah virus Corona membawa dampak besar terhadap pariwisata Sabang, Aceh. Sebanyak 7.400 wisatawan mancanegara yang berangkat dengan empat kapal pesiar ditolak masuk ke Sabang.
Empat kapal pesiar yang gagal merapat yaitu MS Artania Cruise dengan 1.200 penumpang yang semula berencana singgah di Sabang pada 16 Februari lalu, Ms. Norwegian Jade yang membawa 2.500 wisman dan 700 orang rencana merapat Selasa 3 Maret lalu.
Kemudian ada Ms. Seabourn Sorjoun dengan 1.200 penumpang dan kru 450 orang seharusnya singgah pada Senin 16 Maret mendatang. Terakhir yaitu kapal Ms. Marella Discovery dengan penumpang 2500 orang serta crew 750 orang seharusnya berkunjung ke Sabang pada Minggu (29/3) mendatang.
“Bulan ini ada tiga kapal pesiar konfirmasi masuk. Tanggal 3, 16 dan 29 Maret. Namun hasil rapat koordinasi kemarin harus sejalan dengan surat Walikota Sabang,” kata Deputi Komersial dan Investasi BPKS, Agus Salim saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (6/3/2020).
Surat yang dimaksud Agus yaitu surat permintaan penundaan kedatangan kapal pesiar yang dikirim Walkot Sabang Nazaruddin ke Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Surat bernomor 556/0933 tersebut diteken pada Rabu (12/2) lalu.
Agus berharap wabah Corona yang menyebar di seluruh dunia segera berakhir. Pihak BPKS akan menggelar rapat koordinasi kembali dengan Pemko Sabang dan Forkopimda untuk menjadwal ulang kedatangan kapal pesiar dan kapal yachts.
Menurut Agus, BPKS sudah memastikan empat kapal pesiar gagal singgah ke Sabang selama wabah Corona merebak.
“BPKS sebagai Badan Layanan Umum (BLU) juga kehilangan PNBP dari jasa labuh dan tambat kapal di Pelabuhan Teluk Sabang atau Pelabuhan BPKS,” sebut Agus.
“Tahun 2018 BPKS dengan Kemenpar sudah pernah survei dengan questioner kepada penumpang yang turun. Rata-rata spending money minimal 200 USD per penumpang. Bayar jasa becak, taxi, kuliner, beli handycraft/souvenir, diving dan lain-lain,” ujarnya.
Selain menolak kedatangan kapal pesiar, BPKS juga menunda event Sabang Marine Festival 2020. Sejatinya, event tahunan tersebut bakal berlangsung sejak 15-19 Maret mendatang.
“SMF 2020 ditunda hingga selesai West Sumatra Rally diperkirakan pada bulan September, dan nanti akan diumumkan kembali,” ungkap Agus. detik