Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons permintaan maaf Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah terkait kesilapan di masa lalu. Jokowi menilai masa Pemilu sudah selesai.
Jokowi awalnya menyinggung kilas balik pembukaan Asian Games 2018. Ketika itu, perhelatan olahraga internasional itu menampilkan tarian Ratoh Jaroe dari Aceh.
Menurut Jokowi, tarian tersebut sangat dinamis dan menggambarkan budaya Tanah Rencong. Setelah itu, barulah Jokowi menanggapi permintaan maaf Nova.
“Tapi tadi ada permintaan maaf atas kekhilafan dari gubernur, ya saya jawab, jangan salah pengertian, kemarin Pemilu dan Pilpres telah berjalan dengan sukses dan aman,” kata Jokowi dalam sambutannya di Kenduri Kebangsaan, yang digelar di Sekolah Yayasan Sukma Bangsa di Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Jokowi menegaskan menghargai hak politik warga negara. Dia meminta warga tidak salah paham.
“Dan saya sangat menghargai hak-hak politik yang telah dikerjakan oleh seluruh masyarakat Aceh. Saya sangat menghargai, jangan salah pengertian, waduh jangan-jangan nanti Bapak Presiden nggak pernah ke Aceh lagi,” jelasnya disambut tawa pengunjung.
Menurutnya, anggapan seperti itu merupakan kekeliruan besar. Jokowi mengaku sangat menghargai hak-hak politik dari provinsi dan masyarakat mana pun di seluruh Indonesia.
“Pemilu sudah usai, Pilpres juga sudah usai, marilah sekarang konsentrasi kita ke arah pembangunan dan Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi karena ini adalah daerah modal, modal sumber daya alam, modal sumber daya manusia. Saya tahu karena saya tahun ’86, ’87, ’88 berada di Lhoksumawe dan di Aceh Tengah,” ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Nova dalam sambutannya bersyukur Jokowi sudah berkali-kali datang ke Aceh. Setelah itu, dia meminta maaf atas kesilapan di masa lalu.
“Atas nama rakyat dan Pemerintah Aceh, Bapak Presiden, kami mengucapkan selamat datang kepada bapak dan rombongan, dan mohon maaf kalau ada kesilapan kami di masa yang lalu,” kata Nova disambut tepuk tangan undangan. detik