Dinas Kesehatan Aceh mencatat sebanyak 51 persen dari total 113 ribu anak-anak di Provinsi Aceh belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada 2019, dan diharapkan para orang tua untuk melakukan imunisasi kepada anaknya.
Pengelola Program Imunisasi Seksi Surveilans dan Imunisasi (SIM) Dinas Kesehatan Aceh Helmi mengatakan pada 2019 provinsi paling barat Indonesia itu menargetkan IDL mencapai 93 persen dari total keseluruhan anak-anak di Aceh.
“(Berarti) lebih kurang 100 ribu (anak di Aceh) harus diimunisasi, tapi faktanya yang terjadi kita belum mencapai target, baru sebatas 49 persen yang mendapatkan imunisasi 0-9 bulan,” katanya di Sabang, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Helmi di sela-sela menjadi pemateri dalam workshop peran media dalam pemenuhan hak anak, yang diselenggarakan AJI Banda Aceh bekerjasama Unicef di Sabang.
Dia menyebutkan imunisasi dasar lengkap yang perlu dilakukan kepada anak tersebut yakni mulai imunisasi hepatitis B, BCG, polio, DPT HB, dan suntik IPV serta campak rubela pada umur 9 bulan.
“Daerah paling rendah (imunisasi) itu di Kabupaten Pidie. (Kalau) paling tinggi cakupan imunisasi dasar lengkap itu di Aceh Tengah, malah melampaui target nasional 94 persen,” katanya.
Dia menyebutkan tingginya angka anak-anak di daerah Tanah Rencong itu yang belum mendapatkan imunisasi tersebut, lantaran masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Ia menambahkan, kondisinya masyarakat masih belum rajin membawa anak-anaknya untuk melakukan imunisasi. Padahal imunisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit menular seperti difteri, campak, dan sebagainya.
“Yang pasti cegah difteri itu dengan imunisasi, makanya kita harapkan kepada masyarakat untuk membawa secara rutin anak-anak untuk diimunisasi baik ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit,” katanya. antara