Untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada sejumlah keluarga miskin di desa tersebut. Bantuan usaha itu diberikan dalam bentuk peralatan dan barang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, kepada keluarga penerima manfaat, di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Kamis (16/1).
Dyah mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut merealisasikan janji Pemerintah Aceh untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat miskin Gampong Blang Pandak.
Selanjutnya, kata dia, para penerima bantuan tersebut akan diberi pendampingan dalam mengelola usahanya oleh Tim Penggerak PKK kabupaten Pidie dan Kecamatan Tangse. Ia berharap, bantuan tersebut dapat mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat miskin setempat.
“Apa yang dilakukan pemerintah hari ini adalah
tekad untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat di daerah terpencil agar bisa mendapatkan kesejahteraan yang sama dengan masyarakat di daerah lainnya,” ujar Dyah.
Selain menyerahkan bantuan, Dyah juga mengabarkan kepada masyarakat Blang Pandak bahwa desa terpencil tersebut akan segera mendapatkan jaringan telekomunikasi.
“Alhamdulillah baru saja saya mendapatkan kabar dari Telkomsel bahwa hari ini akan dilakukan survey ke Blang Pandak. Dengan demikian, jaringan telekomunikasi akan segera terbuka di desa ini,” ujar istri Plt Gubernur Aceh itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari janji yang disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Sebelumnya, pada Baksos Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Blang Pandak 25 Desember 2019 silam, Plt Gubernur berjanji untuk membantu masyarakat rentan di desa terpencil di Kabupaten Pidie itu.
Alhudri mengatakan, berdasarkan hasil seleksi pihak Dinas Sosial Kabupaten Pidie, para tenaga kerja sosial dan Keuchik setempat, terdapat 13 keluarga penerima manfaat yang berhak memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif itu. Mereka dianggap memenuhi kriteria sebagai masyarakat miskin atau rentan.
“Ada tiga macam jenis bantuan usaha yang diberikan, yakni usaha membuat kue, usaha industri rumahan menjahit, dan usaha jualan kios,” kata dia.
Untuk usaha membuat kue dan industri menjahit, masing-masing diterima lima keluarga dan sementara usaha jualan kios, diterima oleh tiga keluarga.
Mereka menerima langsung bantuan usaha itu dalam bentuk barang dan peralatan untuk usaha. Misalnya, untuk penerima bantuan usaha industri rumahan menjahit, mereka diberikan mesin jahit , meja jahit, gunting potong , rol kostum, benang jahit, minyak mesin dan kain.
Alhudri berharap, bantuan modal usaha yang diberikan itu dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf ekonominya.
*Rasa Syukur Penerima Manfaat*
Arumi, salah satu warga Blang Pandak penerima bantuan usaha menjahit, mengucapkan syukur dan terimakasih kepada Pemerintah Aceh. Kini, ia bisa memanfaatkan bantuan usaha itu untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.
“Alhamdulillah berkat rahmat Allah, ibu nomor satu di Aceh telah mengunjungi kita masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Blang Pandak. Kami sangat berterimakasih, semoga Blang Pandak ke depan bisa lebih maju dan tidak tertinggal lagi,” ujar Arumi.
Selain itu, Arumi juga berharap pihaknya dapat terus diberikan pembinaan secara berkelanjutan dari pihak Pemerintah Provinsi demi memajukan desanya.
Rasa syukur juga diungkapkan Martunis, penerima bantuan usaha jualan kios. Ia merasa sangat bahagia dan bertekad untuk memanfaatkan bantuan usaha tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sebelumnya, Martunis telah bertemu langsung dengan Plt Gubernur Aceh pada momentum Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 25 Desember lalu. Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur, berjanji akan memberikan kaki palsu agar pemuda itu dapat beraktivitas lebih baik lagi. Sekarang kaki palsu tersebut sedang dalam proses pembuatan.
Lahir di tahun 1996, Martunis mengalami kecelakaan saat berusia 19 tahun. Kini, untuk membantu menopang dirinya, Martunis menggunakan tongkat jepit.
Untuk diketahui, pada 25 Desember 2019 lalu, Plt Gubernur Nova juga melakukan kunjungan kerja ke sejumlah desa di Kecamatan Tangse, salah satunya Desa Blang Pandak. Di sana, Nova mengikuti serangkaian kegiatan bakti sosial dan juga menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat. ADV