Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kembali menemukan tiga kerangka gajah Sumatera. Gajah-gajah ini diduga mati tersetrum.
“Kemarin tim kembali melakukan pencarian terhadap adanya informasi gajah mati. Tim menemukan kembali tulang belulang pada lokasi yang lain,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, Jumat (3/1/2020).
Tim yang melakukan pencarian terdiri dari BKSDA Aceh, Polres Aceh Jaya, Balai Gakkum Wilayah Sumatera, Polsek Teunom dan CRU Aceh. Mereka menyisir enam titik di Desa Tuwi Priya, Kecamata Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya pada Kamis (2/1).
“Pada enam titik lokasi yang didatangi ditemukan adanya tiga ekor gajah mati yang sudah berupa tulang belulang. Kematian gajah tersebut diduga terkena tegangan arus listrik,” jelas Agus.
Dia mengatakan ada pagar listrik yang dipasang pada perkebunan sawit masyarakat di sekitar lokasi kerangka gajah ditemukan. Total, ada lima kerangka gajah yang ditemukan selama dua hari pencarian.
“Terdiri dari empat ekor tulang belulang utuh dan 1 ekor tulang belulang hanya dengan rahang bawah tanpa tengkorak kepala utuh,” ujar Agus.
BKSDA Aceh pun berkoordinasi dengan Polres Aceh Jaya untuk mengusut kasus ini. Penemuan bangkai gajah tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait adanya satwa dilindungi mati.
“Penemuan bangkai ini berawal dari laporan yang kita terima dari masyarakat Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya bahwa adaya gajah mati sebanyak lima ekor,” tuturnya. DETIK