Irwan Djohan : Siapakah yang ‘peu grop’ Pak Nova?

Rencana pembelian pesawat N219 oleh pemerintah Aceh menimbulkan pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat Aceh.

Anggota DPR Aceh Teuku Irwan Djohan bahkan menilai rencana tersebut tidak perlu ditanggapi secara serius karena itu hanya candaan pemerintah Aceh. Irwan menilai tidak mungkin pemerintah serius ingin membeli pesawat N219.

“Itu kan hanya candaan Pemerintah Aceh saja. Mereka sedang melawak. Siapa saja punya kemampuan untuk melawak bukan? Saya pun sesekali melawak juga,” ujar Irwan, Kamis (12/12).

Irwan Djohan meragukan keseriusan pemerintah Aceh karena hal itu belum pernah dibicarakan dengan DPR Aceh. Pasalnya kata Irwan jika Nova beralasan pembelian akan dilakukan pada tahun 2021 dengan menggunakan APBA, maka hal itu harus melalui persetujuan dari DPR Aceh.

Namun kata Irwan, suara penolakan itu sudah pernah disampaikan DPR Aceh periode lalu saat Gubernur Irwandi yang saat ini mendekam di penjara KPK juga pernah mengutarakan niatnya bahkan melangsungkan MoU dengan PT Dirgantara Indonesia. Bahkan kata Irwan, akibat penolakan pembelian pesawat tersebut pembahasan APBA 2018 sempat deadlock yang berujung Pergub APBA 2018.

Bahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengkritik program pembelian pesawat itu di dalam dokumen evaluasi PERGUB APBA 2018, sehingga pemerintah Aceh membatalkan niatnya.

“Kalau dibeli dengan APBA, tentu membutuhkan persetujuan dari DPRA. Dan saya yakin DPRA kali ini lebih hebat daripada DPRA periode lalu,” lanjutnya.

Irwan mnantang keberanian Pemerintah Aceh memasukkan usulan tersebut ke dalam Rancangan APBA 2021. Kalau berani dimasukkan, Irwan yakin sikap Pimpinan dan Anggota DPRA periode ini akan sama dengan periode lalu, yaitu menolaknya.

“Saya yakin, 81 Anggota DPRA periode ini adalah orang-orang yang cerdas dan masih mampu untuk berpikir kritis,” ujarnya.

Irwan juga optimis, Para Pimpinan dan Anggota DPRA periode ini tidak akan berhasil dibelenggu oleh Pemerintah Aceh dengan iming-iming proyek “Dana Aspirasi”, sehingga mereka menutup mata dan telinganya dari jeritan rakyat.

“Saya pribadi akan dengan tegas mengulang kembali penolakan saya terhadap lawakan beli pesawat ini, apabila hendak menggunakan uang rakyat melalui APBA. Bagaimana jika ditolak oleh DPRA, lalu Pemerintah Aceh mau mengulang lagi strategi lamanya dengan PERGUB? Ya, silakan saja,” tambah Irwan.

Kata Irwan, pihak Eksekutif memiliki hak untuk mengajukan PERGUB APBA kepada Kemendagri, apabila telah sampai batas waktunya belum tercapai kesepakatan dengan DPRA. Namun tetap masih ada benteng yang terakhir, yaitu Pemerintah Pusat melalui Kemendagri.
.
Namun Irwan berasumsi bisa saja pemerintah Aceh membeli pesawat bukan dengan menggunakan APBA, melainkan mengajak dunia usaha untuk berinvestasi, misalnya dengan KADIN. Jika hal itu yang dilakukan maka pihaknya akan sangat mendukung.

Namun Irwan Djohan mengaku kurang yakin jika rencana pembelian pesawat itu ide dari Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang notabenanya adalah seniornya di ITS.

“Terlintas juga sebuah pertanyaan di benak saya, “pembelian pesawat ini aspirasi siapa?”. Dan selama yang saya kenal sejak dulu hingga hari ini, tidak mungkin rasanya ini gagasan beliau, Tidak mungkin!” sebut Irwan.

Lalu…

Siapakah yang ‘peu grop’ Pak Nova?
.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads