Sebelas grup nasyid dari berbagai madrasah dan sekolah ikut memeriahkan Festival Seni Keagamaan Budaya Islam yang di lapangan serbaguna Kantor Wlayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Rabu (20/11).
Festival Seni Keagamaan Budaya Islam Provinsi Aceh Tahun 2019 diselenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Aceh selama dua hari, sejak Rabu sampai Kamis (21/11) besok.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh yang membuka festival mengatakan bahwa program seperti ini merupakan kreasi dalam berdakwah dan menyebarkan syiar Islam.
Menurutnya, kegiatan kreatif seperti ini harus dikembangkan untuk menampung bakat dan minat murid-murid kita.
“Murid kita memiliki bakat yang berbeda-beda. Dan bakat yang mendukung penyebaran syiar Islam sudah sepatutnya dikembangkan,”jelasnya.
Festival ini diikuti kelompok nasyid dari berbagai madrasah dan pondok pesantren di Banda Aceh dan Aceh Besar. Pengumuman pendaftaran sendiri sudah disampaikan sejak 4 November lalu.
Ketua Panitia, H Zulfikar SAg mengatakan, festival ini seyogyanya dilaksanakan untuk seluruh Aceh.
“Namun, mengingat anggaran yang terbatas, tahun ini dibatasi untuk Banda Aceh dan Aceh Besar saja,” jelasnya.
Jadi, menurut Zulfikar, ada sepuluh grup nasyid dari madrasah, pesantren dan sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar yang ikut kegiatan ini.
Kesepuluh kelompok tersebut antara lain berasal dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Aceh Besar, MAN 5 Aceh Besar, MAN 1 Banda Aceh, MAS Nurul Hikmah, MAS Babun Najah, Madrasah Ulumul Quran Pagar Air, Ma’had Darut Tahfiz Al-Ikhlas, SMA Fajar Harapan, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 8 Aceh Besar dan MTs Darussyariah.
Meski demikian, lanjutnya, ada juga grup dari luar Banda Aceh yang ikut mendaftar di festival ini. “Ada satu grup dari Pidie Jaya juga ikut festival ini, Jeumala Voice dari MAS Jeumala Amal, Pidie Jaya.”