Ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) untuk pertama kalinya dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukueh yang dikelola oleh Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe. Pengiriman perdana ini dilakukan pada Selasa (12/11) ke negara Asia Selatan, yakni India.
Minyak kelapa sawit sebanyak 5.442 metrik ton itu dikirim ke Pelabuhan Kandla, India dengan Kapal MT Regulus; sebuah kapal tanker berbendera Palau, dengan panjang 134 meter dan berkapasitas 8270 GT.
Ekspor langsung dari Pelabuhan Krueng Geukueh ini bisa diwujudkan setelah sehari sebelumnya, Senin (11/11), dilakukan persemian Bulking Terminal Facility Pusat Logistik Berikat PT Aceh Makmur Bersama yang berlokasi di area pelabuhan.
Peresmian dilakukan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Mahyuzar, yang hadir mewakili Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Selain Mahyuzar juga hadir Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Kakanwil Bea Cukai Aceh Safuadi, Direktur Utama PT AMB Petrus Budianto, dan General Manager Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe, Budi Azmi.
Bulking Terminal Facility Pusat Logistik Berikat PT Aceh Makmur Bersama yang terletak di dalam kompleks Pelabuhan Krueng Geukueh itu memiliki berbagai fasilitas penunjang ekspor CPO, di antaranya tangki timbun utama yang berkapasitas 9500 metrik ton, timbangan muatan, laboratorium, hingga pompa dan pipa yang mampu mengalirkan hingga 300 ton CPO per jam.
Nova Iriansyah melalui testimoninya yang diputar pada acara tersebut mengutarakan bahwa dirinya menyambut gembira peresmian Bulking Terminal Facility Pusat Logistik Berikat PT Aceh Makmur Bersama di Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe.
Nova berharap keberadaan fasilitas tersebut dapat meningkatkan laju perekonomian Aceh.
“Pemerintah Aceh sangat menghargai usaha PT AMB dalam upaya kita membangun jaringan perdagangan semakin mandiri untuk meningkatkan nilai jual komoditas Aceh, khususnya CPO,” tuturnya.
Sementara Dirut PT AMB Petrus Budianto mengatakan, kehadiran Bulking Terminal Facility menunjukkan tekad perusahaan tersebut untuk terus memajukan perekonomian Aceh, khususnya melalui industri kelapa sawit yang merupakan produk unggulan dalam negeri dan mampu bersaing di pasar internasional.
Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak adalah kunci utama agar kelangsungan kegiatan ekspor CPO berlangsung lancar, aman, dan berkelanjutan.
“Kepada Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe, kami ucapkan sebesar-besarnya terimakasih atas segala dukungan dan kerjasamanya, mulai dari awal penentuan titik lokasi hingga peresmian dan launching lokasi saat ini,” ujar Petrus.
Pada kesempatan itu General Manager Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe Budi Azmi juga menyampaikan, kehadiran Bulking Terminal Facility Pusat Logistik Berikat PT Aceh Makmur Bersama ini merupakan kesempatan besar bagi Lhokseumawe dan Aceh pada umumnya untuk tumbuh secara ekonomi, karena dengan kapasitas yang dimiliki saat ini akan merangsang dan memotivasi perusahaan-perusahaan lain dalam kegiatan ekspor terutama CPO tumbuh kembali di Aceh.
“Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe juga sudah melakukan kegiatan bongkar muat kontainer sejak tahun ini, sehingga ditambah adanya ekspor CPO ini maka Pelabuhan Lhokseumawe telah melakukan pertambahan-pertambahan pendapatan dalam mendukung pencapaian target perusahaan,” kata Budi Azmi.