Tim Pemerintah Aceh telah memulangkan empat orang warga Aceh ke kampung halamannya, di Desa Harapan Jaya Kecamatan Lawe Sigala Timur Kabupaten Aceh Tenggara. Sebelumnya, keempat warga Aceh ini menetap di Wamena Kabupaten Jaya Wijaya, Papua.
Keempat warga Aceh yang dipulangkan melalui Surabaya adalah Try Sessy (25) Perempuan, Priska Susilawati Sitohang (31) Perempuan, Natael Gultom (balita/3,5 Tahun) laki-laki dan Nasya Gultom (balita/18 Bulan) perempuan.
“Sebelumnya, keempat warga Aceh ini telah lebih dahulu keluar Papua, mereka ikut rombongan pegungsi Jawa Timur saat dievakuasi ke Malang. Mengetahui hal ini, sesuai perintah Pak Gubernur, kita langsung berkoordinasi dengan Dinsos Jawa Timur. Alhamdulillah, kini warga kita telah tiba dan berkumpul kembali dengan keluarga di Aceh Tenggara,” ujar Alhudri.
Alhudri menjelaskan, untuk mengetahui titik pengungsian di Papua, tim Pemerintah Aceh terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan di sana, baik yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun pemangku kebijakan Provinsi Papua.
“Dengan mengetahui titik pengungsian, maka kita akan mudah mengidentifikasi keberadaan warga Aceh di Bumi Cenderawasih. Oleh karena itu, koordinasi dengan pihak terkait terus kita bangun,” tambah Alhudri.
Selama di Papua, Tim Pemerintah Aceh telah bertemu dengan Harry Hikmat, selaku Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos RI. Pada pertemuan yang berlangsung di Jayapura ini, Alhudri melaporkan tujuan keberadaan Tim Pemerintah Aceh di tanah Papua.
“Saat tiba di Bandara Sentani Jayapura, Tim Pemerintah Aceh disambut oleh Pak Pieter, Kepala Bappeda Provinsi Papua. Selajutnya, kita menggelar konferensi pers dengan awak media di Papua. Konpres ini penting untuk, karena Tim ingin menyampaikan pesan damai dari Pak Nova Iriansyah, selaku Kepala Pemerintahan Aceh, untuk seluruh masyarakat Papua,” ungkap Alhudri.
Tim Pemerintah Aceh juga menggelar pertemuan dengan warga Aceh yang mengungsi di Jayapura. Pertemuan berlangsung di Hotel Renggali Jayapura. Setidaknya ada 7 orang warga Aceh yang mengungsi di Jayapura, yaitu Jecky A (42), Rosnawati (42), Cut Wahyuni Putri (16). Saat ini Cut Wahyuni sudah pindah ke salah satu SMA di Jayapura. Sebelumnya Cut Wahyuni bersekolah di SMAN 1 Wamena.
Selanjutnya Suryanti(29), Fadlan Ramadhan (8), Aisyah (3) dan Ayla Varisa. Terakhir, adalah Dewi. Saat ini Dewi ikut suaminya pulang ke Malang, karena rumah dan harta benda mereka di Wamena telah habis terbakar.
Sementara itu, saat tiba di Bandara Wamena, Tim Pemerintah Aceh disambut oleh warga Aceh yang berada di Wamena Kabupaten Jaya Wijaya. Selanjutnya Tim menggelar pertemuan dengan warga Aceh yang berada di Wamena. Pertemuan berlangsung di Rumah pria berusia 42 tahun asal Geurugok Bireuen itu turut dihadiri oleh lima orang warga Aceh lainnya.
Lima orang warga Aceh yang ditemui oleh Tim Pemerintah Aceh adalah Abdul Muthalib (28) asal Peureulak, Aceh Timur. Selanjutnya, Rudi Sunardi (29) thn asal Aceh Utara, Tgk. Abdul Rahmatdin, (41) asal Kluet, Aceh Selatan, Faisal (26) asal Kluet, Aceh Selatan, dan Hasan Basri (53) asal Aceh Selatan.
Di Kabupaten Jaya Wijaya, Tim Pemerintah Aceh juga berkoordinasi dan bersilaturrahmi dengan Dinsos Kabupaten Jaya Wijaya serta dengan Letkol Inf. Chandra Diyanto, selaku Dandim 1702 Jaya Wijaya.
“Pemerintah Aceh sangat berterima kasih kepada seluruh unsur di Pemprov Papua dan aparat keamanan yang telah mengendalikan kondisi keamanan di Bumi Papua.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh elemen masyarakat di Wamena dan Papua secara keseluruhan. Sesuai dengan pesan Pak Nova, bahwa tak ada sekat yang membatasi antar daerah. Oleh karena itu, kami optimis suasana damai akan kembali menyelimuti Bumi Cenderawasih dan kita sebagai saudara sebangsa bisa kembali hidup berdampingan dalam kedamaian,” pungkas Alhudri.