Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Abu Razak di Aceh kerap melakukan aksi perampokan. Kelompok ini juga menyebarkan pesan yang tak sejalan dengan NKRI.
“Ya perampokan, berupaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang tidak sejalan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mereka mempunyai senjata,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Polisi masih mencari tahu asal senjata yang dimiliki kelompok ini. Polisi juga masih menunggu satu anggota KKB yang kritis untuk dimintai keterangan.
“Mudah-mudahan yang kritis itu sehat, kita bisa dalami, niterograsi, untuk membuka tersangka-tersangka lain, pelaku-pelaku lain,” ujarnya.
Sebelumnya, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas ditembak setelah terjadi kontak senjata dengan polisi di kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh. Pelaku tewas, termasuk pimpinan KKB, Abu Razak.
Keempat pelaku yang tewas ialah Abu Razak (pimpinan KKB), Wan Neraka, Zulfikar, dan Hamdi. Sementara seorang pelaku, Wan Ompong, kini ditahan di Polres Bireuen.
Direktur Reserse Kriminal Polda Aceh Kombes Agus Sarjito mengatakan kontak tembak dengan KKB terjadi sore tadi sekitar pukul 18.00 WIB. Lima anggota kelompok ini saat itu sedang dalam perjalanan ke Banda Aceh menggunakan mobil Avanza berpelat BL-1342-R.
“Anggota melakukan pengejaran kelompok tersebut dan ketika tiba di lokasi terjadi baku tembak. Satgas penindakan KKB akhirnya dapat melumpuhkan kelompok tersebut,” kata Agus. detik