Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) regular tematik Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh semester ganjil tahun akademik 2019/2020 difokuskan pada permasalahan gizi kronis di masyarakat atau yang lebih dikenal dengan stunting.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M) UIN Ar-Raniry, Drs. Maimun, M.Ag, disela-sela kegiatan Pembekalan KPM Reguler Tematik, Rabu (18/9/2019) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Kopelma Darussalam Banda Aceh.
“Menyikapi tingginya angka stunting Aceh yang menduduki peringkat tiga nasional untuk angka stunting balita, di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat (Sulbar), maka pimpinan UIN Ar-Raniry menyepakati bahwa perguruan tinggi harus ikut terlibat dalam gerakan pencegahan stunting yang terjadi di Aceh,” ujarnya.
Dikatakan, bahwa stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah sudah bersinergi dalam melaksanakan program pencegahan stunting tersebut.
Maimun menambahkan, bahwa UIN Ar-Raniry ikut berperan dalam rangka pencegahan stunting tersebut dengan melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui program pengabdian mahasiswa. Tahun 2019 ini akan ditempatkan di kabupaten Bener Meriah, yang merupakan salah satu daerah yang banyak kasus tersebut.
“Kepada peserta KPM diberikan pembekalan tentang pencegahan stunting tersebut, penyelenggaraan KPM UIN Ar-Raniry ini kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Kemitraan Pemerintah Australia-Indonesia,” ujar dia.
Lebih lanjut kata Maimun, mahasiswa peserta KPM nantinya akan melakukan koordinasi dengan Tim Penanggulangan Stunting Aceh, Dinas Kesehatan Bener Meriah dan SKPD terkait lainnya di Bener Meriah. Selain itu peserta KPM juga melakukan aktivitas dan program-program lainnya, seperti pendampingan masyarakat dibidang ekonomi, keagamaan, kerajinan dan kreatifitas lainnya.
Dia menyebutkan, UIN Ar-Raniry akan mengirim 397 mahasiswa yang ditempatkan pada 50 gampong dan setiap gampong akan tempatkan 7-8 mahasiswa, selama pengabdian nantinya juga akan didampingi oleh dosen pendamping dan tim penanggulangan stunting Aceh dan pemerintah.
Selama pengabdian, peserta KPM akan mendata suspect warga yang stunting, selanjutnya akan memberikan cara penaggulangan serta melakukan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sehingga masyarakat mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), semua materi tersebut telah disampaikan pada pembekalan ini.