Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, M Daud Pakeh mengatakan agar guru madrasah melek dan tidak gagap teknologi.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil dalam sambutannya pada Workshop Perencanaan dan Penganggaran Madrasah Berbasis Kinerja (E-RKAM) Gelombang II di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh yang berlangsung di Hotel Grand Arabia, Rabu (31/07).
“Hari ini perkembangan informasi teknologi begitu pesatnya, dan kita selaku guru atau pendidik di madrasah untuk mampu mengimbangi pesatnya kemajuan teknologi dengan tidak gaptek,” ujar Kakanwil.
Menurut Kakanwil, madrasah yang menjadi andalan di setiap kabupaten kota supaya dilakukan open biding terhadap calon kepala madrasahnya.
“Salah satu syaratnya calon kepala madrasah harus mampu menguasai tehnologi informasi,” ucapnya.
Saat ini berbeda dengan saat kepala madrasah seperti waktu saya dulu, makanya setelah terbit PMA tentang kepala madrasah yang baru, maka kita asesmen kembali seluruh kepala madrasah.
Dikatakannya, salah satu persyaratan lainnya yang begitu penting adalah kepala madrasah mampu berkomunikasi dengan baik dengan stake holders dan lingkungan sekitar serta mempunyai kemampuan persentasi yang baik, tambah Kakanwil.
“Hal ini benar-benar kita lakukan ketika kami melakukan rekruitmen calon kepala MAN model Banda Aceh, sungguh sangat rumit mencari Kepala MAN model Banda Aceh, malahan lebih mudah mencari seorang Kepala bidang,” lanjutnya.
Kemudian, setelah uji kompetensi kita juga mencari rekap jejak calon Kepala MAN model, “Jadi benar-benar diseleksi oleh tim ahli dan rekam jejaknya juga jad prioritas untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Kamad,” sebutnya.
“Makanya kalau ada esalon III yang ikut diklat di pusdiklat jakarta, maka propernya itu harus dipersentasikan di depan kakanwil terlebih dahulu,” jelasnya.
Kegiatan bertema “Dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat sasaran, kita bangun madrasah Hebat dan Bermartabat,” berlangsung sejak 31 juli s.d 02 Agustus 2019.[