Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dijadwalkan akan hadir melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan 39 unit rumah masyarakat komunitas adat terpencil (KAT) di Desa Sikundo, Kecamatan Pantee Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat pada Senin 15 Juli 2019.
Selain pembangunan rumah KAT, pada kesempatan yang sama juga akan dilakukan penyalaan listrik dari PLN untuk Desa Sikundo.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri melalui Kasi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga Safwan, Sabtu (13/7/2019).
“Pembanguna rumah KAT untuk warga Sikondo akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Bapak Plt Gubernur Aceh pada 15 Juli 2019 nanti, sekaligus akan dilakukan penyalaan lampu listrik dari PLN,” kata Safwan.
Menurut Safwan, PLN merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan KAT di Sikundo, sebab masayarakat di sana memang udah sangat lama belum dialiri listrik.
Safwan menuturkan, pembangunan rumah KAT di Sikundo merupakan program Dinas Sosial Aceh melalui anggaran APBN Kementrian Sosial RI Tahun 2019. Penanganan KAT ini harus dilakukan secara terpadu, oleh karena itu Dinas Sosial Aceh yang berperan sebagai pembuka jalan mengundang intansi-intansi lain yang terlibat langsung dalam urusan pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan baik intansi pemerintah terkait, BUMN dan swasta dengan CSRnya.
Sebab, katanya, setiap intansi itu punya kewajiban untuk melakukan pemberdayaan masayarakat di daerah tertinggal. Hari ini Sikundo adalah daerah yang terisolir, jauh dari akses pelayanan publik, baik itu kesehatan, pendidikan, transportasi, apalagi informasi-informasi yang menyangkut dengan teknologi itu belum mereka rasakan.
Karena dia berharap, pada pencanangan dan peletakan batu pertama ini, semua Satuan Kerja Perangkat Aceh (KPA) yang ada di provinsi dan juga dunia usaha seperti PLN serta perusahaan-perusahaan swasta lainya juga ikut ambil bagian di dalam pemberdaan KAT ini.
“Harapan kita, dengan adanya kegiatan ini warga nasyarakat di sana, memiliki rumah layak huni, karena saat ini mereka tidak mempunyai rumah yang layak huni, kemudian mereka juga mendapatkan fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti jalan menuju ke Sikundo sehingga transportasi mereka saat keluar dari desa itu lebih begus,” katanya.
Kemudian juga, pelayanan kesehatan agar masyarakat di sana dapat berobat secara medis, minimal ada bidan desa yang mau ditempatkan di sana, selain itu jangkauan pelayanan kesehatan untuk ke Puskesmas, dan jika perlu ada petugas kesehatan yang setiap bulannya bisa turun ke sana untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat di sana.
Kemudian di sana mereka itu juga butuh air bersih, kita ingin ada SKPA terkait untuk pelayanan kesehatan mereka butuh air bersih begitupun sarana dan prasaran lingkungan. Sehingga mereka dapat merasakan seperti halnya yang dirasakan oleh masyarakat di daerah-daerah lain yang merasakan sentuhan-sntuhan dari pemerintah.
“Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah di sana bahwa kita pemerinntah tidak tutup mata. Setelah di Sikundo kita juga akan menjajaki daerah terpencil lainnya di Aceh, tujuannya sama agar masyarakat merasakan kehadiran pemerintah,” tutup Safwan.