Hujan Es Sempat Guyur 5 Desa di Aceh Tengah

Hujan es mengguyur lima desa di Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Fenomena langka ini terjadi di saat sejumlah daerah lain terpantau titik api.

Butiran es tampak berjatuhan di depan rumah warga di Desa Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jagong Jeget, dan Bukit Kemuning di Kecamatan Jagong Jeget. Butirannya berserakan di jalanan, mobil, dan halaman rumah warga.

“Hujan es melanda lima tersebut siang tadi dan berlangsung sekitar 10 menit,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek kepada wartawan, Minggu (7/7/2019).

Usai hujan mengguyur, pihak BPBD Aceh Tengah turun tangan melakukan pendataan terhadap rumah yang terkena hujan es. Hingga kini, belum adanya laporan terkait ada tidaknya kerusakan akibat hujan tersebut.

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad, mengatakan, fenomena hujan es yang terjadi siang tadi termasuk kejadian yang bertolak belakang dengan cuaca di Aceh. Soalnya, cuaca di sejumlah daerah lain saat ini sangat panas bahkan muncul titik panas di beberapa tempat.

“Hal yang berbeda ini memang jarang terjadi, tetapi bukan hal yang tidak mungkin terjadi,” kata Zakaria saat dimintai konfirmasi detikcom.

Menurutnya, dalam musim kemarau kejadian hujan es di satu wilayah dan timbulnya titik panas di wilayah lain bukan hal yang mustahil. Ini karena di musim kemarau sering terjadi hujan lokal dan di wilayah lain panas terik.

“Hujan es biasanya terjadi di satu daerah yang sangat lokal dan dengan durasi yang singkat yaitu lebih kurang antara 7 hingga 12 menit saja,” jelas Zakaria.

Zakaria membeberkan syarat terjadi hujan es hampir sama dengan syarat terjadinya angin puting beliung. Hal itu sama-sama terjadi akibat adanya awan Cumulonimbus (CB) sehingga kedua fenomena cuaca tersebut susah diprediksikan.

Untuk dapat terjadi hujan es, sebutnya, harus ada awan CB dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah. Selain itu, di bawah awan suhu udaranya sangat dingin.

“Dengan demikian awan CB yang merupakan kristal-kristal yang mulai jatuh sebagai hujan akibat dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair karena di bawah permukaan awan juga dingin sehingga butir-butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah,” jelasnya.

Zakaria mengimbau masyarakat untuk waspada dan mencari perlindungan ketika muncul awan gelap. detik

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads