Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta Pemerintah Kabupaten/kota, para pengusaha kuliner Aceh, UMKM dan pihak terkait untuk berkoordinasi guna mendapatkan sertifikat halal.
Hal itu lanjut Nova, guna memberikan rasa nyaman bagi konsumen. Dengan demikian status Aceh sebagai World Best Halal Destination sejalan dengan keberadaan makanan halal yang tersaji.
Hal demikian disampaikan Nova Iriansyah pada Pembukaan Aceh Culinary Festival di Taman Ratu Safiatuddn Banda Aceh, Jumat (05/07).
Nova mengatakan festival culiner tersebut adalah bagian dari upaya untuk melestarikan budaya Aceh, karena kata Nova kuliner tidak semata berkaitan dengan pangan, melainkan bagian dari tradisi lokal yang perlu dilestarikan.
“Kita berharap kuliner Aceh dapat bertahan sebagai tuan rumah di daerah sendiri, sehingga ia mampu menandingi kehadiran ragam kuliner asing yang mulai menjarah di berbagai tempat,” lanjut Nova.
Nova menyebutkan, Meskipun Aceh memiliki ragam kuliner yang sudah dikenal masyarakat Indonesia secara luas, namun ada pula beberapa jenis masakan tradisional Aceh yang mulai dilupakan banyak orang. Contohnya, kata Nova, Apam yang dulu kerap di temukan di wilayah pedesaan Pidie dan sekitarnya.
Demikian juga kue Subang Gadeng yang terbuat dari bahan ubi jalar, tepung ketan dan gula merah, yang bentuknya mirip kerabu bundar berwarna gading. Ada pula makanan yang namanya Sie Reuboh, yang terbuat dari daging sapi atau daging kerbau yang dimasak dengan menggunakan bumbu tertentu.
“Jenis-jenis makanan yang saya sebutkan tadi mungkin sudah mulai kurang populer di kalangan generasi muda Aceh sekarang ini. Fakta ini menunjukkan kalau ada beberapa kuliner Aceh yang mulai dilupakan orang. Oleh sebab itu, Aceh Culinary Festival ini adalah wahana untuk bernostalgia serta mendekatkan generasi muda kita pada makanan khas daerah,” ujarnya.
Sementara itu kata Nova, Pada festival culiner tersebut akan disuguhkan sekitar 1000 jenis variasi makanan dan minuman yang berkembang di seluruh Aceh. Penampilan ragam makanan ini merupakan bagian dari Program Aceh Meuadab dalam rangka memperkuat identitas Aceh melalui tradisi kulinernya.
“Kita berharap, semua jenis kuliner ini aka didokumentasikan, diteliti ulang dan dilestarikan secara bersamasama. Semua jenis makanan ini juga perlu kita daftarkan untuk mendapatkan sertifikat halal,” lanjutnya.