Turnamen game Playerunknown’s Battleground (PUBG) baru saja digelar di Arab Saudi. Bagaimana respons Ulama Aceh yang lebih dahulu mengeluarkan fatwa haram permainan tersebut?
“Kita ukurannya bukan di Arab. Ukurannya kepada hukum agama, jadi berdasarkan pandangan agama dan dipadukan dengan kajian para ahli maka kita memfatwakan bahwa itu (PUBG) haram,” kata Wakil Ketua Majelis Pemusyarawatan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (27/6/2019).
Menurutnya, kota di Arab Saudi yang terlihat Islamnya yaitu Mekkah dan Madinah. Sementara daerah di luar itu, jelas Faisal, sama seperti di Indonesia.
“Terbayang di kita begitu kita bilang Arab Saudi itu orang Islam, orang saleh, tapi kalau kita lihat secara gamblang kepada keluarga kerajaan itu sudah tidak terbayang lagi,” jelas Faisal.
“Tapi bagi mereka yang tidak paham seakan-akan di Saudi itu negaranya muslim semuanya hukum yang berlaku di Saudi itu semua hukum Islam. Di Saudi itu Islamnya yang nampak hanya di Mekkah dan Madinah sementara di luar lain itu sama seperti di Indonesia,” beber pria yang akrap disapa Lem Faisal ini.
Lem Faisal menjelaskan, hukum yang berlaku di suatu negara dapat berbeda dengan negara lain.
“Kadang-kadang pun bisa saja hukum itu di daerah A haram di daerah B tidak. Bisa saja begitu,” sebutnya.
Menurut Lem Faisal, fatwa haram yang sudah dikeluarkan ulama Aceh itu agar disosialisasikan kepada masyarakat secara persuasif. Pro dan kontra yang terjadi, jelasnya, merupakan hal biasa.
“Kita sudah mewanti-wanti kepada semuanya agar tidak ada upaya terlalu keras (saat sosialisasi) tapi lakukan secara persuasif,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Arab Saudi, melalui General Sports Authority (GSA), menggelar turnamen eSport yang dilaksanakan di King Abdullah Sports City di Jeddah, Arab Saudi. Adapun turnamen tersebut telah digelar pada 15-21 Juni seiring berjalannya festival hiburan Jeddah Season.
Dikutip dari Arab News, Rabu (26/6/2019), pihak penyelenggara merancang khusus untuk jenis turnamen ini dengan mengikuti standar internasional guna memberikan tantangan kepada para gamers detik