Penumpang kapal cepat dari Sabang menuju Banda Aceh panik dihantam ombak tinggi. Sejumlah penumpang pun bertakbir dan berzikir.
Dari pantauan detikcom, Selasa (25/6/2019), kapal cepat Ekspres Bahari 8B berlayar dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh pada pukul 08.00 WIB. Selepas dari dermaga, cuaca mulai kurang bersahabat.
Beberapa menit kemudian kapal melewati ombak yang cukup tinggi ditambah angin kencang dan hujan deras. Kapal terasa oleng ke kiri-kanan dan membuat penumpang ketakutan.
Terdengar teriakan takbir dan lantunan zikir dari sejumlah penumpang. Sedangkan di luar, kapal menerpa deburan ombak yang semakin tinggi. Sekitar 1 jam kemudian kapal akhirnya merapat di Pelabuhan Ulee Lheue.
“Tadi saya sudah pasrah. Sebelumnya belum pernah merasakan seperti ini, ombaknya tinggi dan hujan lagi,” kata seorang penumpang bernama Wildan kepada detikcom di Pelabuhan Ulee Lheue.
Namun kapal lambat KMP BRR terpaksa lebih melambatkan lajunya ketika melewati ombak tinggi. Dimintai konfirmasi terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad, menyebutkan Aceh dilanda cuaca buruk karena disebabkan muncul pusaran angin tertutup sehingga membuat terjadinya belokan angin dan konvergensi di atmosfer. Hal ini menyebabkan terjadi perlambatan pergerakan massa udara di atmosfer Aceh.
“Dengan terjadinya perlambatan massa, maka uap air yang terbawa oleh angin sehingga berkumpul di atas atmosfer Aceh dan akan tumbuh menjadi awan-awan hujan,” kata Zakaria.
“Akibat tumbuhnya awan-awan hujan di atmosfer sehingga memicu terjadinya angin kencang yang biasanya bersifat sesaat tapi kecepatannya bisa mencapai 80/jam bahkan bisa lebih yang dapat meningkatkan tinggi gelombang 3,5 meter,” imbuh Zakaria. detik