Manokwari Tertarik Pelajari Keberhasilan Program KKBPK di Aceh

Keberhasilan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Aceh menjadi sorotan serta rujukan provinsi lain di Indonesia.

Pasalnya, setelah pemerintah pusat membuat program Kampung KB, Aceh kini sudah memiliki 584 Kampung KB yang tersebar di 23 Kab/Kota.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB Kabupaten Manokwari, Papua Barat juga melakukan kunjungan ke BKKBN Aceh, Jumat (26/04/2019).

Rombongam OPD KB Manokwari, dipimpin langsung Plt Kepala Dinas Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan KB Manokwari, Papua Barat, Roberth RA Rumbekwan.

Robert mengatakan kunjungan ke Aceh untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan kependudukan dan KB di Aceh.

“Mengapa kami memilih Aceh, pertama karena sama-sama daerah Otsus dan kami juga ingin mendapatkan informasi bagaimana pelaksanaan program KKBPK berjalan di Aceh sesuai kearifan lokal masyarakat setempat, Syariat Islam,” jelas Robert.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengatakan, dengan dijadikannya BKKBN Aceh sebagai salah satu daerah yang dinilai berhasil menjalankan program KKBPK, menjadi kebanggan tersendiri bagi phaknya.

“Disatu pihak kami bangga, di satu pihak lagi ini menjadi beban buat kami, agar terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja kami dalam mensukseskan program KKBPK sesuai kearifan lokal Aceh,” kata Sahidal.

Tim OPD KB Manokwari pada hari yang sama berkunjung ke Kampung KB Aneuk Metuah, Gampong Lampaloh, Kecamaran Lueng Bata, Banda Aceh.

Kabid Dalduk dan Adpin, dr Ria Maria Come pada kesempatan itu mengatakan, banyak informasi yang didapatkan mengenai pengelolaan Kampung KB.

“Di Papua Barat ada 196 Kampung KB yang sudah dibentuk. Kami tidak ingin Kampung KB yang telah dibentuk sekedar launching. Kami ingin program KKBPK bersinergi dengan program pembangunan lainnya berjalan di Kampung KB, sehingga tujuan akhir dari program Kampung KB mensejahterakan dan meningkatkan kualitas masyarakat tercapai,” demikian kata dr Ria.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads