Supaya pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Aceh terus mengembangkan usahanya, Pemerintah Aceh membuat langkah strategis dengan memberi permodalan dari dana Bank Aceh Syariah bagi pelaku usaha itu.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengungkapkan saat ini Pemerintah Aceh memiliki dana pendidikan di Bank Aceh sejumlah 1,2 triliun, dana tersebut sekarang berstatus deposito. Ia mengatakan dana tersebut siap untuk dikreditkan kepada para pelaku IKM Aceh.
“Poinnya cepat-cepat buat bisnis plan dan ajukan ke Bank Aceh. Itu kongkrit dan tidak bisa tidak,” ujar Nova saat bertemu ramah dengan pelaku IKM Aceh di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Banda Aceh, Senin (22/4).
Sebelum mengajukan pinjaman, kata Nova, para pelaku IKM diharuskan untuk membuat proposal rencana usaha yang visibel serta memiliki format yang benar. Hal itu penting, karena nantinya akan dikontrol oleh pihak OJK ( Otoritas Jasa Keuangan).
Selain permodalan, menurut Nova cara paling mudah untuk mengembangkan usaha adalah dengan cara menduplikasi kepada usaha yang sudah berhasil.
“Sekarang sudah bisa, malam-malam (sambil istirahat) buka internet untuk duplikasi usaha apa yang cocok. Untuk yang sudah ada usaha, pikir bagaimana cara pengembangan nya,” kata Nova
Menurut Plt Gubernur, setiap usaha harus memiliki kemajuan setiap waktunya dengan cara melakukan pengembangan. Dan ia meminta kepada para pelaku usaha agar tidak cepat untuk berpuas diri. “Cara paling mudah untuk sukses kita belajar dari orang sukses,” tutur Nova.
Saat ini, sebut Nova, banyak ruang kosong yang tersedia di kantor Kadin Aceh. Oleh karenanya, ia mempersilahkan para pelaku IKM tersebut untuk memanfaatkan beberapa ruang tersebut untuk dijadikan kantor management IKM.
Beberapa pelaku IKM yang hadir tersebut nantinya pada 24 April 2019 akan berangkat ke Perlis Malaysia guna mengikuti Halal Expo. Jika nantinya para pelaku IKM Aceh mendapat klien di Malaysia yang mau membeli produknya dengan jumlah besar. Pemerintah Aceh siap untuk mengurus segala urusan ekspor dan import tersebut.
Dalam kesempatan itu, para pelaku usaha maupun akademisi menyampaikan segala gagasan maupun keluh kesah yang mereka miliki untuk berdiskusi dengan orang nomor satu di Aceh itu.
Di antaranya ada Perwakilan Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Aceh Muhammad Iqbal. Ia mengisahkan perjalanan usahanya saat pertama memulai sampai berhasil seperti saat ini. Menurut dia, hal yang penting dalam mengembangkan usah adalah berani untuk mengembangkan ide.
“Jadi kita harus mulai dari hal yang tidak mungkin sampai menjadi kenyataan. Harapan kami pada adek-adek IKM ini harus berjuang.Mudah-mudahan apa yang kita upaya ini bisa berhasil,” tutur Iqbal.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muhammad Raudhi Mengatakan pihaknya saat ini sangat berkomitmen untuk menggenjot usaha IKM yang berada di Aceh. Dengan berkembang nya IKM, kata Raudhi, nantinya UKM juga akan ikut berkembang.
“Saya dengan IKM ini tidak pernah merasa letih. Sepanjang saya punya waktu silahkan komunikasi, kalau tidak bisa langsung bisa lewat WA. Selama ini begitu kita dampingi,” pungkasnya.
Raudhi meminta kepada pelaku IKM Aceh itu untuk terus memproduksi barangnya. Pihaknya, kata Raudhi, siap untuk membantu memasarkannya.