Mahasiswa yang berunjuk rasa menolak izin usaha pertambangan masih bertahan di kantor Gubernur Aceh. Saat sedang istirahat, massa mencabut paving block di lapangan upacara dan merangkai menjadi tulisan serta menyusun ‘bingkai’ kuburan.
Pantauan detikcom, mahasiswa dari berbagai kampus ini menghentikan aksi orasi sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (10/4/2019). Meski aksi berhenti, massa tetap bertahan di halaman kantor Gubernur Aceh di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh.
Saat rehat itu, sebagian mahasiswa membakar ban bekas dan membuat api unggun. Sedangkan beberapa mahasiswa mengumpulkan botol air mineral serta sampah untuk dibakar.
Namun entah siapa yang memulai, tiba-tiba mahasiswa mencopot paving block yang dipasang di lapangan upacara. Mereka menyusunnya menjadi ‘bingkai’ kuburan.
“Kita akan menggelar aksi ini sampai merdeka, sampai izin PT EMM dicabut dan sampai dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah hadir menjumpai kita dan mengeluarkan statement secara terbuka bahwa beliau bersama rakyat,” kata Koordinator Korps Barisan Pemuda Aceh (BPA) Mutawali kepada wartawan di lokasi.
Hingga pukul 22.30 WIB, para mahasiswa masih bertahan di lokasi. Arus lalu lintas di depan kantor gubernur juga sedikit padat karena banyak pengguna jalan yang menghentikan kendaraan mereka.
Suasana kantor gubernur sendiri saat ini pagar rusak dan plang nama dicopot. Pada plang yang sebelumnya bertulisan ‘Kantor Gubernur’ kini diganti dengan tulisan ‘Disegel’. detik