Menurunnya suara Golkar dalam sejumlah survey terakhir menimbulkan kekhawatiran elite Golkar di Jakarta, salah satunya Wakil Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Akbar Tanjung, sehingga memutuskan untuk turun ke daerah, salah satunya daerah Aceh.
Akbar Tanjung dihadapan ratusan kader Golkar mengaku dari hasil survey Litbang Kompas Oktober 2018 Golkar berada pada posisi ke empat dibawah PDIP, Gerindra dan PKB, namun pada survey Litbang Kompas Maret 2019, Golkar naik satu tingkat dibawah PDIP dan Gerindra.
“Saya berfikir bagaimana mungkin suara Golkar dibawah PKB, makanya saya turun ke daerah-daerah untuk memberikan semangat. Hari ini di Aceh provinsi ke 31 saya turun, masih ada tiga provinsi lagi, karena Golkar target dua besar, kalau tidak nomor satu ya nomor dua,” ujarnya, Rabu (03/04).
Akbar optimis Golkar di Aceh juga akan memperoleh kenaikan perolehan suara baik di kabupaten kota maupun provinsi dan DPR RI pada pemilu 2019 ini dengan strategi yang telah dipersiapkan.
“Untuk itulah saya berkunjung ke seluruh provinsi di Indonesia dengan semangat untuk memberikan dukungan untuk kenaikan kursi partai Golkar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Akbar juga mengingatkan kadernya bahwa Partai Golkar punya pengalaman panjang dalam perpolitikan di Indonesia, mulai dari orde baru sampai era reformasi. Bahkan katanya dia, partai Golkar mengalami tekanan yang sangat kuat di awal era reformasi, dimana muncul gerakan-gerakan yang meminta dibubarkannya partai Golkar, karena dianggap bagian dari orde baru.
Ditempat yang sama Ketua DPD Golkar Aceh TM Nurlif mengaku kehadiran Akbar Tanjung menambah energi dan semangat bagi Golkar Aceh.
“Kami optimis suara yang akan kami raih pada pemilu 2019 ini akan lebih baik dari Pemilu 2014 silam dan Insyaallah dengan kerja keras kita semua ini, target kita ini bukanlah hal mustahil,” ujarnya.
Sementara itu untuk diketahui bedasarkan survey Litbang Kompas Maret 2019, dipastikan hanya enam partai politik yang lolos ke parlemen, mengingat ambang batas masuk parlemen pada pemilu 2019 adalah 4 persen.
Keenam partai itu masing-masing PDIP (26,9 persen), Gerindra (17 Persen), Golkar (9,4 persen), PKB (6,8 persen), Demokrat (4,6 persen) dan PKS (4,5 persen). Selebihnya yang diprediksi masih berpeluang masuk adalah PAN (2,9 persen), Nasdem (2,6 persen) dan PPP (2,7 persen).
Sementara untuk partai-partai baru hampir bisa dipastikan tidak ada yang lolos ke parlemen mengingat perolehan suara masih dibawah satu persen seperti PSI (0,9 persen), Bekarya (0,5 persen) dan Garuda (0,2 persen). Begitu juga dengan perindo (1,5 persen), Hanura (0,9 persen), PBB (0,4 persen) dan PKPI(0,2 persen).