Dua dari tiga kota yang dipantau inflasinya di provinsi Aceh mengalami deflasi pada bulan Maret 2019, masing-masing kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe. sementara Kota Meulaboh mengalami inflasi.
Kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,44 persen, Kota Lhokseumawe deflasi 0,45 persen dan Kota Meulaboh inflasi o,39 persen, sehingga secara agregat untuk Aceh mengalami deflasi sebesar 0, 34 persen.
Menurut BPS, inflasi yang terjadi di Meulaboh merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera.
Hal demikian dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin, Senin (01/04/2019).
“Inflasi year on year atau Maret 2019 terhadap Maret 2018 untuk kota Banda Aceh sebesar 2,01 persen, kota Lhokseumawe 1,50 persen, kota Meulaboh 1,74 persen dan Aceh 1,82 persen,” ujarnya.
Wahyudin menjelaskan, deflasi di Aceh pada Maret 2019 disebabkan oleh menurunnya indeks harga konsumen untuk kelompok pengeluaran seperti, bahan makanan deflasi 1,84 persen, perumahan, air, listrik dan gas mengalami deflasi 0,10 persen.
Selanjutnya kata dia, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tongkol/ambu-ambu, beras, dencis, dan cumi-cumi.
Sementara kenaikan harga terjadi pada rokok kretek, rokok filter, bawang merah, cabai merah dan angkutan udara.
“Untuk komponen inti untuk provinsi Aceh pada Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. komponen yang harganya diatur pemerintah inflasi sebesar 0,51 persen dan komponen bergejolak mengalami deflasi 1,91 persen,” lanjutnya.