Kurang fokus di pagi hari? Coba bayangkan aroma semerbak kopi. Sebab para ahli menjelaskan bahwa membayangkan secangkir kopi bisa buat pikiran tetap fokus.
Menurut penelitian terbaru di University of Toronto, hanya memikirkan secangkir kopi otak jadi lebih waspada dan tetap fokus lapor Mirror UK (29/3).
Salah seorang penulis penelitian bernama Dr Sam Maglio menuturkan, “Orang-orang yang sering mengisyaratkan soal kopi atau berpikir tentang kopi tanpa benar-benar menelannya.”
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hal itu jadi alasan dibentuknya penelitian terbarunya. “Kami ingin melihat apakah ada hubungan antara kopi dan gairah tubuh sehingga jika kita hanya memaparkan orang soal isyarat mengenai kopi, gairah fisiologis mereka akan meningkat seolah mereka benar-benar meminum kopi tersebut,” jelasnya.
Dalam empat penelitian terpisah, para ahli menunjukkan mengenai hal-hal yang mengarah pada kopi dan teh pada dua kelompok partisipan.
Hasilnya peserta yang sudah diberi isyarat soal kopi mempersepsikan waktu lebih pendek serta berpikir lebih konkret dan tepat dibanding mereka yang diberi isyarat soal teh.
“Orang yang mengalami rangsangan fisiologis, sekali lagi dalam hal ini sebagai hasil dari priming dan tidak meminum kopi itu sendiri, melihat dunia lebih spesifik dan terperinci,” jelas Dr Maglio.
Ia menambahkan, “Ini jadi sejumlah implikasi soal bagaimana orang memproses informasi dan membuat penilaian dan keputusan.”
Saat ini, para peneliti ingin mencoba penelitian lain yang juga menyoal pada pemikiran mengenai makanan dan minuman. Contohnya apakah dengan hanya memikirkan minuman berenergi dapat membuat tubuh merasa lebih terjaga.
Sebenarnya penelitian soal kopi dan kinerja otak juga pernah dilakukan sebelumnya. Sebuah penelitian yang dilaporkan Prevention (28/9), menjelaskan bahwa para peneliti berhasil menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko rendah penyakit demensia.
Kandungan kafein yang tinggi ternyata berkaitan erat dengan kinerja otak. Sebuah penelitian dengan sedikit peserta memperlihatkan tanda-tanda masalah pada memori terjadi pada peserta yang memiliki kadar kafein rendah. Sehingga berisiko terkena dimensia. Penelitian itu dilakukan selama 2-4 tahun. detik