Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta kepada pihak manajemen Bank Aceh Syariah untuk memperluas kredit pada sektor produktif, seperti membantu pendanaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menurutnya, pemberian kredit produktif pada UMKM merupakan investasi pada kekuatan ekonomi yang dimiliki Aceh, dalam mengakselerasi perekonomian masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh dalam acara makan malam bersama jajaran pimpinan Bank Aceh Syariah dengan Mitra Kerja dan Pemegang saham pengendali, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Minggu, (24/3) malam.
Nova mengatakan bahwa investasi luar yang selama ini diharapkan Aceh dalam upaya mendongkrak perekonomian tidak kunjung datang. Meskipun puluhan MoU telah dilakukan dalam upaya memperoleh investasi.
Oleh sebab itu pada tahun 2019 ini, ia meminta program Bank Aceh Syariah harus terarah pada investasi untuk kekuatan sendiri yang dimotori oleh putra putri Aceh. Karena itulah, Bank Aceh Syariah sebagai bank kebanggan masyarakat Aceh harus menjadi lokomotif untuk berinvestasi pada potensi ekonomi yang dimiliki Aceh, yakni UMKM.
“Berinvestasi pada kekuatan sendiri, investasinya di UMKM dan investasinya dilakukan untuk sekarang juga,” ujar Nova.
Plt Gubernur menjelaskan, dengan peran Bank Aceh Syariah mendanai dan membantu sektor potensial masyarakat Aceh itu, diharapkan mampu memberikan multiplier effect. Seperti terbukanya lapangan pekerjaan, berkembangnya komoditas yang diproduksi oleh masyarakat Aceh serta meminimalisir dana Aceh keluar ke daerah lain.
Saat ini banyak komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat Aceh minim sekali bisa diperoleh di daerah sendiri. Hal tersebut disebabkan, usaha yang berada di Aceh tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Dengan peran Bank Aceh Syariah, kata Nova, diharapkan mampu untuk mendongkrak ekonomi dan kualitas UMKM.
“Itu 17 triliun APBA, 44 persen terbang keluar Aceh. Kita untuk belanja telur saja, 800 miliar setahun dan itu secara trending akan naik setiap tahunnya. Jadi mungkin sebentar lagi akan 1 triliun keluar ke Medan. Jadi inovasi semacam inilah ( program kredit produktif) yang harus kita lakukan. Mudah-mudahan, Bank Aceh syariah sebagai harta rakyat Aceh harus mampu jadi lokomotif,”tuturnya.
Selain memperluas kredit sektor produktif, Bank Aceh Syariah juga diminta untuk melakukan konsolidasi internal. Langkah tersebut merupakan upaya untuk memperkuat pembangunan manajemen Bank Aceh Syariah. Oleh karenanya, nilai kekompakan harus ada mulai dari manajemen paling tinggi sampai dengan staf yang baru masuk.
“Bagi saya semua yang ada di Bank Aceh adalah Aset. Tidak ada atasan dengan bawahan dalam profesionalisme perbankan. Oleh karenanya, saling jaga perasaan satu dengan lain, dibutuhkan juga dalam sebuah bank,” ujar Nova.
Plt Gubernur juga berharap agar Bank Aceh Syariah mampu berbenah dalam hal sistem pelayanan. Seperti mewujudkan sistem layanan digital dalam proses transaksi Bank Aceh Syariah.