Badan Pengawas Obat dan Makanan memusnahkan sejumlah produk illegal senilai 1,2 Milyar di Banda Aceh, Rabu (20/03).
Pemusnahan secara simbolis dilakukan dengan cara dibakar dalam incinerator. Sementara produk lainnya dimusnahkan dengan cara merusak kemasan, dan ditanam di TPA gampong Jawa.
Pemusnahan hasil pengawasan dan penindakan Balai Besar POM Banda Aceh itu dihadiri Kepala Badan POM RI Penny K Lukito.
Kepala BPOM Banda Aceh Zulkifli menjelaskan, produk yang dimusnahkan itu masing-masing, Kosmetika sejumlah 15.074 pcs senilai Rp. 949 Juta, Obat sebanyak 30.226 pcs senilai 26 juta, Pangan sebanyak 433 pcs senilai 21 juta, obat tradisional sebanyak 1.358 pcs senilai 5 juta, sehingga total seluruhnya sebanyak 47.091 pcs dengan nilai 1,2 Milyar.
Zulkifli mengakui BBPOM Banda Aceh melakukan pengawasan secara rutin selama tahun 2018 dalam rangka menurunkan tingkat peredaran produk illegal di provinsi Aceh demi meningkatan kesehatan masyarakat.
“Dalam pengawasan tersebut BBPOM telah memeriksa sebanyak 1431 sarana baik produksi maupun distribusi, dari jumlah itu dtemukan sebanyak 574 sarana tidak memenuhi ketentuan. dan Produk temuan terbanyak adalah kosmetika,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BPOM RI Penny k Lukito saat berdialog dengan para pelaku usaha menghimbau agar mentaati peraturan yang berlaku dan kepada konsumen untuk cerdas memilih produk yang akan digunakan.
Ie menyebutkan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi fokus pihaknya, masing-masing , pengawasan dan penindakan secara hukum, selanjutnya mendampingi para pelaku usaha sehingga menjadi pengusaha yang bertanggungjawab, terutama UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa bisa menghasilkan produk yang berkualitas, bermutu dan bermanfaat, sehingga tidak ada lagi produk illegal yang dikonsumsi masyarakat jika sudah ada produk sendiri dan terakhir memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha.
“Jadi menjadikan konsumen yang cerdas. Dan mengupayakan produk yang beredar di masyarakat adalah produk berkualitas dan punya daya saing, seperti produk yang khhusus Aceh dan banyak sekali, seperti kopi Aceh, ikan olahan, dan sebagainya,” ujar Penny.