Sejumlah warga kota Banda Aceh khususnya kaum perempuan menggelar doa bersama untuk muslim di Selandia Baru yang menjadi korban penembakan brutal oleh sekelompok Teroris, di dua masjid di Christchurch, New Zealand, Jumat kemarin.
Kegiatan doa bersama yang juga diisi dengan tausiah itu dipusatkan di kediaman Tokoh Perempuan Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, gampong Lamdingin, Sabtu (16/03).
Illiza menyebutkan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh umat Islam di Aceh saat ini adalah dengan mengirimkan doa, dan menujukkan kepada dunia bahwa umat Islam di Aceh ikut merasakan apa yang dirasakan saudara mereka di Selandia Baru.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Tidak ada yang bisa kita lakukan saat ini kecuali kita berdoa untuk saudara-saudara kita disana. Kita mungkin tidak bisa kesana, tapi kita bisa mengirmkan doa kita kepada mereka. Semoga mereka mendapatkan jalan syahid di sisi Allah Swt,” ujar Illiza.
Illiza berharap agar pelaku penembakan terhadap jamaah masjid di Selandia Baru di hukum seberat-beratnya, dan peristiwa serupa tidak terulang lagi di Negara manapun.
Sementara itu, Sejumlah warga Aceh juga melakukan aksi mengutuk aksi penembakan terhadap umat Islam di Selandia Baru, yang dipusatkan di simpang Lima Banda Aceh, Sabtu pagi.
Dalam aksinya mereka meminta pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam mendorong terciptanya suasana kondusif bagi seluruh umat Muslim dunia, serta mengajak seluruh warga Aceh dan Indonesia pada umumnya untuk mendoakan seluruh korban serta tidak gampang terpropokasi untuk melakukan aksi balasan.
“Semoga kedepan tidak ada lagi aksi pembunuhan brutal terhadap umat Islam diseluruh dunia atas nama Islamphobia,” pungkasnya.