Wakil Ketua DPR Aceh Teuku Irwan Djohan menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerend di kantor DPR setempat, Rabu (13/032019).
Dalam pertemuan itu Vincent menanyakan sejumlah persolan yang berkembang di Aceh saat ini terutama menjelang pemilu pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019 dan Kopi Gayo yang telah mendapatkan pengakuan di Eropa.
Vincent juga menyinggung soal Kopi Gayo yang menurutnya sebagai salah satu produk asli Aceh dari Indonesia yang telah diakui di belahan dunia Eropa. Oleh karenanya kata dia, varietas Kopi Gayo tidak boleh digunakan kepada suatu produk, tanpa memberikan kompensasi apapun kepada Aceh.
Pada kesempatan itu Teuku Irwan Djohan menyebutkan, saat ini Aceh masih berusaha untuk bangkit dari keterpurukan pasca konflik berkepanjangan, hingga berakhir dengan perjanjian damai pada tahun 2005. Irwan mengakui konflik selama 30 tahun membuat Aceh banyak kehilangan kesempatan dan sumber daya sehingga tertinggal dari provinsi lain di Indonesia.
“Misalnya di sektor pendidikan kita ketinggalan karena konflik dan saat ini kita masih berusaha mengejar ketertinggalan itu. Oleh karenanya saya menyampaikan terimakasih kepada uni eropa atas perhatiannya untuk Aceh, dan saya berharap Uni Eropa bisa membantu Aceh pada bidang pendidikan,” ujar Irwan.
Terkait Kopi Gayo yang diakui Eropa, Teuku Irwan mengakui bahwa Kopi Gayo adalah salah satu kekayaan yang dimiliki Aceh saat ini.