Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN M. Yani menyebutkan, penyebab utama terjadinya stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi yang diterima oleh bayi/janin dan sanitasi yang buruk.
Oleh sebab itu kata Yani, pemerintah melakukan tindakan intervensi pada instansi terkait, mengingat persoalan stunting bukan hanya persoalan pada satu lembaga saja.
“Maka terlibatlah Kementrian dan Lembaga dan Pemerintah Daerah serta masyarakat. Tentunya karena kejadian stunting multi faktor maka penanganannya juga tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus serentak,” ujar Yani pada kegiatan Advokasi program KKBPK kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, di Banda Aceh, Jumat (08/03/2019).
Yani yang juga menjabat sebagai Plt. Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN) BkkbN Pusat, menjelaskan, stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang lain pada umumnya yang seusia. Selanjutnya kata Yani, Stunting terjadi semenjak masa hamil dan dua tahun pertama anak, sehingga penanganannya tidak bisa waktu anak lahir, tapi harus sejak ibu hamil dan bahkan jauh sebelum itu harus sudah dilakukan intervensi.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengakui bahwa harus ada gerakan bersama untuk menuju Aceh bebas stunting, mengingat Aceh merupakan salah satu daerah yang masih tinggi angka stunting.
BKKBN Aceh kata Sahidal diberikan amanah untuk menyelesaikan persoalan stunting di tiga kabupaten/kota masing-masing pada tahun 2018 untuk kabuoaten Aceh Tengah dan Kabupaten Pidie, dan tahun 2019 kabupaten Aceh Timur.
“Persoalan ini tidak bisa jalan sendiri-sendiri, karena masalah stunting tidak hanya masalah satu persoalan saja, akan tetapi dia menyeluruh dari persoalan pengasuhan, asupan, pola makan, dan sebagainya,” ujarnya.
Ditempat yang sama Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, mengatakan Tim penggerak PKK sebagai mitra pemerintah siap menggerakan 400 ribu kader PKK diseluruh Aceh untuk mengawal program-program pencegahan stunting.