Kepala Polisi Republik Indonesia, Tito Karnavian, mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh dalam mendukung kinerja kepolisian daerah di Aceh.
Menurutnya, dukungan pemerintah dalam pembangunan sarana prasarana kebutuhan Polisi merupakan bentuk kepedulian dalam peningkatan rasa aman di Provinsi Aceh.
Hal itu disampaikan oleh Kapolri saat peresmian dan penandatanganan prasasti sarana infrastruktur hibah Pemerintah Aceh untuk Mapolda Aceh. Di antara yang dihibahkan adalah Gedung Ditsamapta dan Ruang Pelayanan Khusus Unit PPA Ditreskrimum.
Disamping itu Jenderal Tito juga meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Petemuan dan Gedung Tipidkor Ditreskrimsus Polda Aceh. Peresmian itu berlangsung di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Sabtu (23/02).
“Rasa aman adalah sesuatu yang sangat mahal. Saya pernah di Papua saat menjadi Kapolda di sana dan juga sering ke Aceh pada masa konflik. Di jaman konflik dulu, dari bandara menuju ke kota Banda Aceh itu sangat deg-degan, tapi sekarang kita dapat menikmati rasa aman,” tutur Tito.
Tito menilai perdamaian dan keamanan yang diperoleh oleh rakyat Aceh saat ini merupakan nikmat besar dari Allah. Menurutnya, sebesar apapun memiliki gagasan dalam pembangunan tanpa hadirnya keamanan, ide itu akan sulit dilaksanakan.
“Ini harus dirawat (perdamaian), apapun resikonya harus dijaga. Keinginan semua lapisan masyarakat untuk rasa aman harus diciptakan. Dinamika ekonomi maupun dinamika politik silahkan, tapi jangan sampai mengganggu rasa keamanan,” ujar Tito.
Menurut Kapolri, Aceh sudah termasuk daerah kategori aman. Hal itu terbukti dari beberapa even nasional dan internasional di Aceh berhasil. Aceh, dikatakannnya, telah menjadi tempat destinasi wisata.
“Dua tahun terakhir ini, 2017 ada 101 pilkada. Tujuh pemilihan gubernur dan sisanya pemilihan bupati dan wali kota. Menurut analisa ada beberapa potensi rawan seperti DKI Jakarta, Aceh , dan Papua Barat. Namun yang goyang sedikit hanya Jakarta. Tapi Aceh dan Papua Barat terbukti aman,” kata Tito.
Oleh sebab itu, tambah dia, sistem keamanan Aceh terbukti sudah berjalan baik. Ia mengatakan keamanan tersebut bukan hanya hasil kinerja Polri saja, namun semua stakeholder lain juga ikut bekerja sama, seperti TNI, Pemda, tokoh masyarakat, cendikiawan dan lainnya. “Aceh sudah aman, tinggal kita dorong eksekutif dan legislatif untuk kerja maksimal bagi rakyat,” ujar Tito.
Selain persoalan kemanan, Tito berharap dengan dibangunnya sarana kebutuhan Polda Aceh itu, dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kinerja kepolisian. Terutama sekali, ujarnya, peningkatan pelayanan dalam penegakan hukum kekerasan sexual pada perempuan dan anak.
Sementara Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menuturkan pihaknya sangat mendukung langkah kepolisian dalam menjalankan Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kemudian, kata Nova, Pemerintah Aceh akan meningkatkan perekonomian dengan mengundang para investor untuk berinvestasi di Aceh.
“Pada saat yang sama kami juga ingin pengusaha lokal ikut berinvestasi di Aceh. Kami berharap kondisi kamtibmas ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor di Aceh. Cita-cita kami angka kemiskinan turun secara signifikan, tanpa dukungan penuh Polri dan pihak lain kami tidak dapat mencapai Aceh Hebat,” tuturnya.
Dalam melakukan Kamtibmas, tutur Nova, Pemerintah Aceh juga ikut membantu Polda Aceh. Ia selalu menekankan jajarannya untuk melakukan koloborasi supaya tercapainya Aceh Hebat. Oleh sebab itu, Pemerintah Aceh mengibahkan gedung pada Polda Aceh. Ia berharap, apa yang dihibahkan pemerintah juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum.
“Banyak sekali kerja sama dan sinergitas yang di lakukan antar stakeholder di Aceh, dan Alhamdulillah setiap event di Aceh berhasil, kekhawatiran saudara di luar Aceh tidak terjadi, tapi Aceh sangat aman dan nyaman. Demikian, cita-cita kita ingin mewujudkan Aceh damai sejahtera. Kami mengucapkan selamat atas kehadiran pembangunan sarana dan prasarana lingkungan Polda,” pungkasnya.