Pemberhentian terhadap dua orang imam di masjid Baitul Musyahadah atau Masjid Teuku Umar (Masjid Kupiah Meukutop), mendapat penolakan dari kalangan jamaah masjid tersebut, terutama jamaah ibu-ibu.
Sejumlah jamaah terutama jamaah kaum ibu-ibu melakukan aksi di depan masjid selepas shalat berjamaah dengan membentangkan spanduk yang berbunyi :
“Selamatkan Masjid Kami, Masjid Ini Milik Ummat, Masjid Ini Bukan Milik Pribadi, (Dari Jamaah Ibu-Ibu Masjid Baitul Musyahadah)”, “Kami Tidak Mau Imam-Imam Lama Diberhentikan Sepihak, Kembalikan Imam-Imam Kami (Dari Jamaah Ibu-Ibu Masjid Baitul Musyahadah)”.
Adapun kedua imam yang diberhentikan tersebut masing-masing Ustadz Rustandi dan ustadz Mubasyirullah, yang telah mengabdi cukup lama di masjid tersebut.
Selepas shalat Magrib berjamaah Senin (04/02) malam, Ustadz Rustandi dan Mubasyirullah yang telah mengabdi mulai dari muazzin dan imam di masjid tersebut pun terpaksa pamit dan mengundurkan diri dari masjid tersebut, baik dari imam maupun dari pengurus masjid.
Melalui video yang tersebar luas di media sosial, Rustandi mengaku tidak pernah diberitahukan akan diberhentikan, dan baru mengetahuinya Senin malam setelah melihat jadwalnya telah diisikan oleh imam lain.
“Mulai malam ini kami, walau secara sepihak, tanpa pemberitahuan apapun tentang jadwal ini, maka kami tau diri, ini kehendak pengurus BKM, kami tidak boleh ada lagi dalam jadwal imam rawatib, bahkan lebih dulu, jadwal Jumat kami juga sudah ditiadakan,” ujar Rustandi di depan jamaah.
Hal yang sama disampaikan Ustadz Mubasyirrullah, yang juga mengaku telah mengabdi di masjid tersebut mulai dari Muazzin, Guru TPA dan menjadi imam masjid, namun tiba-tiba diberhentikan tanpa ada pemberitahuan.
“Kami berdoa kepada Allah kepada orang-orang yang zalim ini agar diberi hidayah oleh Allah,” ujar Mubasyirullah disambut takbir jamaah yang hadir.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua BKM Masjid Baitul Musyahada Amhar Abu Bakar belum bisa terhubung, pesan WA yang kami kirimkan juga belum terbaca.