Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mengungkap kenyataan mengejutkan terkait penolakan pergantian Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Bebas (BPKS) Sabang Sayid Fadhil oleh Forum Geuchikb Sabang.
Hal itu diungkap Ketua YARA Safaruddin dalam konfrensi pers yang diadakan di Kantor YARA, Jalan Pelangi No 88 Kampung Keuramat Banda Aceh, Rabu (23/01).
“Selama ini kan beredar kabar bahwa seolah seolah semua geuchik (kepala desa) di Sabang menolak pergantian Kepala BPKS, yang sejatinya tidak ada sangkut pautnya dengan geuchik. Tapi ternyata itu tidak benar. Para geuchik ini tidak tahu menahu soal pergantian Kepala BPKS oleh Dewan Kawasan Sabang (DKS),” ungkap Safaruddin.
Safaruddin menjelaskan, sepengetahuan para geuchik Sabang, pertemuan yang dilakukan antara Kepala BPKS dengan Forum Geuchik Sabang beberapa waktu lalu merupakan silaturrahmi biasa. “Mereka mengaku ternyata pertemuan itu bukan sebagai bentuk penolakan terhadap pergantian BPKS,” jelasnya.
Karena itulah lanjut Safar, YARA yang tidak menginginkan terjadinya konflik yang merugikan Sabang, menghadap langsung kepada Wali Kota Sabang menanyakan hal itu. “Kita sengaja datang dan bertanya langsung ke Wali Kota, karena beliau adalah atasan para geuchik,” sebutnya.
“Lalu kita minta izin kepada Wali Kota mendatangi geuchik satu persatu menanyakan apakah mereka benar benar menolak pergantian Kepala BPKS, ternyata tidak ada. Maka kita minta pernyataan mereka yang ditanda tangan dan dibubuhi stempel, untuk memastikan ucapan mereka bahwa mereka tidak menolak sebagaimana disampaikan Ketua Forum Geuchik Sabang melalui beberapa media online,” sambung Safar menerangkan.
Hasilnya pun sangat mengejutkan, ternyata dari 18 geuchik di Sabang, hanya satu orang saja yang menolak pergantian Kepala BPKS, sedangkan 18 geuchik lainnya mengaku tidak menolak alias mengukuti aturan yang berlaku.