Orang Aceh yang hendak terbang ke Pulau Jawa memilih transit di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghindari harga tiket pesawat domestik yang kini mahal. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengakui hal itu merupakan solusi unik sekaligus menggelikan.
“Memang ini (dari Aceh ke Jakarta via Malaysia) sangat menggelikan buat saya dan tentu menyedihkan buat masyarakat Aceh yang hendak berpergian ke Jakarta. Masak, kita ke pusat Ibu Kota lebih murah jika dilalui pusat ibu kota negara Malaysia,” kata anggota DPR Aceh, Asrizal Asnawi, Minggu (13/1/2019).
Asrizal menilai ada regulasi yang tidak arif di Kementerian Perhubungan sehingga berakibat tingginya harga tiket ke Pulau Jawa. Persoalan ini juga dibahas dalam rapat di DPR Aceh.
“Kita tidak berdaya untuk memaksa menurunkan tarif ongkos kecuali hanya meminta pertimbangan pemerintah pusat. Namun saya kira cara ke Jakarta via KL itu solusi unik tapi harus, yang pada akhirnya, rakyat Aceh mau ke Jakarta tapi harus buat paspor,” jelas politikus PAN itu.
Akibat mahalnya tiket pesawat, masyarakat Aceh ramai-ramai membuat paspor. Namun, menurutnya, datang masalah baru, yaitu masyarakat kesulitan membuat paspor.
“Karena syarat membuat paspor harus ada tujuan ke Malaysia atau negara mana dituju. Sementara mereka hanya ingin berhemat ongkos dengan membuat paspor. Saya mengharapkan kepada pihak imigrasi agar tidak mempersulit urusan masyarakat,” ungkap Asrizal.
Seperti diketahui, fenomena tiket mahal ini sudah dirasakan Masyarakat Aceh sejak beberapa waktu lalu. Warga Tanah Rencong lebih memilih terbang via Kuala Lumpur Malaysia karena dapat menghemat biaya hingga 70 persen.