Tim Penilai Seleksi Pengisian Jabatan Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh yang diketuai Prof. Dr. Abdi A Wahab, M. Sc, sudah mengeluarkan hasil penilaian calon pejabat pimpinan tinggi madya Sekretaris Daerah Aceh.
Dari 10 nama peserta yang berpotensi menggantikan posisi yang akan segera ditinggalkan Dermawan telah direkomendasikan 3 nama yakni Kamarudin Andalah, M Jafar dan Taqwallah.
Kamaruddin Andalah yang saat ini menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Aceh atau Assisten III, sebelumnya pernah dipercayakan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Pidie Jaya, dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Tata Pemerintahan.
Sementara M. Jafar yang saat ini menjabat Asisten Pemerintah dan Keistimewaan Aceh atau Assisten I , sebelumnya juga pernah menjabat Staf ahli pemerintah Aceh bidang hukum dan politik.
Nama ketiga yang difavoritkan adalah Taqwallah, yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan atau Assisten II yang juga merangkap sebagai Ketua Unit Kerja Percepatan dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (P2k-APBA).
P2K APBA dibentuk pada tahun 2010 masa pemerintahan Irwandi-Nazar. Dibawah komando Taqwallah, P2K dinilai sangat sukses, sehingga dipertahankan pada masa Plt Gubernur Tarmizai Karim, juga dipakai pada periode Zaini-Muzakir Manaf serta Plt Gubernur Soedarmo.
P2K yang berperan dalam mempercepat realisasi anggaran ini dinilai efektif sehingga kembali dipertahankan pada masa Irwandi-Nova. Dan kini Nova juga masih menjadikan P2K sebagai sarana untuk memantau perkembangan realisasi anggaran dan pembangunan Aceh.
Pada masa kepemimpinan gubernur Zaini Abdullah, Taqwallah, pria kelahiran Banda Aceh 14 Mei 1964 ini juga pernah dipercayakan sebagai Kepala Dinas Kesehatan Aceh.
Baru-baru ini, Taqwallah juga dipercayakan menjabat sebagai Plh Sekda Aceh.