Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) hanya mampu merealisasikan anggaran 2018 hingga mencapai 68,01 persen.
Namun demikian BPKS mengklaim realisasi tersebut meningkat 8,79 persen dibandingkan tahun anggaran sebelumnya.
Kepala BPKS Sayid Fadhil menyebutkan, dari total pagu tahun 2018 sebesar Rp224 miliar lebih, BPKS merealisasikan anggaran Rp152 miliar lebih. Sementara pada tahun 2017, BPKS merealisasikan anggaran senilai Rp148 miliar atau 59,31 persen.
Ia menjelaskan, realisasi anggaran terbesar terjadi pada sektor belanja modal, senilai Rp156 miliar lebih. Di dalamnya termasuk kegiatan fisik dan revitalisasi Dermaga Penyeberangan Internasional Balohan Sabang dan pembangunan jalan serta jembatan di Pulo Aceh, Aceh Besar.
“Pada sektor ini terealisasi 72,36 persen atau senilai Rp113 miliar lebih. Sementara di sektor belanja barang dan jasa senilai Rp68 miliar hanya terealisasi sebesar 57 persen atau senilai Rp39 miliar,” ujarnya.
Selain itu, Kepala BPKS juga mengklam berhasil menambah pendapatan negara nonpajak melalui BLU (Badan Layanan Umum) senilai Rp2,9 miliar pada 2018. Nilai ini sekitar 90 persen dari target pencapaian kontrak kinerja BLU 2019 sebesar Rp3,5 miliar. Sayid Fadhil mengatakan pencapaian-pencapaian tersebut buah dari kerjasama dan dukungan berbagai pihak.
“Kita akan terus mengevaluasi kinerja agar tahun ini realisasi anggaran lebih meningkat dan mencapai target. Saya berharap dukungan berbagai pihak agar kinerja BPKS dapat maksimal dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai BLU,” ujar Sayid Fadhil.
Sayid Fadhil merincikan pendapatan negara nonpajak senilai Rp2,9 miliar pada 2018, diperoleh BPKS dari tiga sektor layanan yakni PTSP, Aset, dan Pelabuhan. Jumlahnya, dari sektor pelabuhan Rp1,9 miliar, PTSP Rp439 juta, dan Aset Rp578 juta. “Dengan memperhatikan capaian BLU 2018, setiap sumber pemasukan pada ketiga sektor itu akan terus ditingkatkan tahun ini,” tutup Sayid Fadhil.