Ribuan masyarakat Aceh larut dalam zikir, tausyiah dan doa bersama dalam rangka peringatan 14 tahun Gempa dan Tsunami Aceh yang dipusatkan Masjid Tgk Mahraja Gurah, Gampong Lam Geu Ue, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (25/12/2018).
Zikir dipimpin oleh Ustadz Zamuri Ramli, sementara Tausiah dan doa disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad.
Plt Kadispudar Aceh Amiruddin dalam laporannya menyebutkan, ada empat tujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan peringatan gempa dan Tsunami Aceh yaitu Refleksi, Apresiasi, Mitigasi dan Promosi.
Refleksi menurutnya adalah bagaimana kejadian Gempa dan Tsunami masa lalu sudah selayaknya menyadarkan masyarakat betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan kemahakuasaan Allah SWT.
Sedangkan apresiasi menurutnya lagi, selalu menjadi momen untuk mengenang dan berterima kasih kepada masyarakat nasional dan internasional atas segala dukungan dan solidaritas sosial dalam mendukung Pembangunan Aceh Kembali.
Sementara mitigasi; Aceh berada di daerah rawan bencana “ring of fire”, khususnya gempa dan Tsunami. Masyarakat Aceh, harus bersahabat dengan bencana dan selalui membangun budaya siaga bencana dalam upaya mengantisipasi bencana-bencana yang mungkin terjadi di masa depan, sekaligus berbagi pengalaman kebencanaan dengan masyarakat dunia.
Sedangkan Promosi yang dimaksud adalah wisata Tsunami Memory Tourism sebagai media efektif dalam memperlihatkan kepada wisatawan tentang kekuatan, ketahanan dan ketabahan masyarakat selama Tsunami.
Sementara itu Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebutkan Peristiwa gempa dan tsunami pada dasarnya adalah peristiwa besar yang mengandung banyak hikmah. Hikmah itu kata Nova bisa berupa ujian, sekaligus juga peringatan. Yang pasti, peristiwa tersebut sebut Nova merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada masyarakat Aceh.
Selain itu kata Nova, sesuai dengan Tema Peringatan 14 Tahun Musibah Gempa dan Tsunami Aceh 26 Desember 2018 yaitu “Bangun Bersama, Siaga Utama” maka peringatan ini menjadi momentum penting dalam rangka membangun semangat masyarakat Aceh agar terus berkarya dalam berbagai aspek pembangunan menuju kehidupan masyarakat Aceh yang makmur dan sejahtera.
“Peringatan ini juga merupakan momentum untuk membangun budaya kesiagaan masyarakat Aceh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang kerap terjadi di negeri kita,” ujar Nova.
Melalui momentum peringatan 14 tahun tsunami Aceh, Nova juga mengajak seluruh rakyat Aceh untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, mempertegas komitmen untuk menjaga perdamaian dan melanjutkan pembangunan, serta memperkuat ukhuwah dan merawat kebersamaan dalam keberagaman untuk membangun Aceh yang lebih baik.
“Mengakhiri sambutan ini, sebagai Pimpinan Pemerintah Aceh kami menyampaikan do’a dan duka cita yang mendalam kepada masyarakat Lampung Dan Banten yang terkena Musibah Tsunami Selat Sunda, pada hari Sabtu 22 Desember 2018. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” pungkas Nova.