Malik Mahmud Al-Haytar menyampaikan terima kasih kepada Majelis Tinggi Wali Nanggroe yang telah kembali menetapkan dirinya sebagai Wali Nanggroe Periode 2018-2023.
“Saya telah berumur 79 Tahun, dalam usia ini sejatinya sudah menikmati masa-masa istirahat bersama anak dan cucu, namun ada banyak harapan yang diembankan kepada saya oleh banyak pihak,” ujar Malik Mahmud dalam pidato pengukuhan kembali dirinya sebagai Wali Nanggroe Periode 2018-2023, Jumat malam.
Malik juga mengakui tidak ada niat maupun ambisi untuk menjadi Wali Nanggroe Aceh, namun Malik mengaku ingin mengambil peran dalam mewujudkan kemakmuran anak cucu Aceh di masa depan.
Selanjutnya Malik Mahmud meminta kepada Gubernur Aceh memperhatikan perangkat kerja Lembaga Wali Nanggroe, sehingga tidak timbul persepsi yang keliru terhadap Lembaga Wali Nanggroe.
Selanjutnya kepada DPR Aceh, Malik Mahmud berharap agar menyempurnakan regulasi Lembaga Wali Nanggroe.
“Kami juga sepakat terhadap rencana audit keuangan Lembaga Wali Nanggroe agar trasparan dan akuntabel,” lanjutnya.
Malik mengakui, semua kritik yang selama ini dialamatkan kepada Lembaga Wali Nanggroe akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan lembaga indepeden tersebut.
“Perjuangan menuju kemakmuran Aceh ini tidak akan mungkin kita capai jika kita tidak kompak dan bersatu dalam prinsip Taduek Tadong Beu Sapue Pakat, Sang Seumeusab Meu Adoe A,” ujarnya.